Bos tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, bersumpah akan membakar tank-tank sejumlah menara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang akan dikirim ke Ukraina.
Berita lainnya adalah tentang lima pernyataan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru tentang Organisasi Papua Merdeka (OPM) sandera pilot Susi Air, Philip Mehrterns.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut sejumlah berita 24 jam terakhir yang terangkum dalam 24 jam terakhir:
Bos tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengklaim bakal menghancurkan tank-tank Leopard milik sejumlah negara Aliansi Pertahanan Negara Atlantik Utara (NATO) di Ukraina.
Dalam wawancara bersama media Russia, Prigozhin mulanya mengatakan Moskow sebetulnya bisa merebut Bakhmut pada Maret atau April mendatang.
Namun, dia tak bisa memprediksi kapan hal itu terwujud lantaran Kyiv terus-terusan menerima bantuan militer dari negara-negara Barat. Sementara itu, selama ini Rusia merekrut banyak tentara bayaran Wagner untuk membantu melancarkan invasi ke Ukraina.
Selandia Baru buka suara usai Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyandera pilot Susi Air dari negara itu, Philip Mehrtens, sejak 7 Februari di Papua.
Pada Selasa, OPM merilis foto dan video kondisi pilot Susi Air tersebut. Dalam rekaman itu, ia dikawal anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang membawa panah dan senjata api.
Di salah satu video, Mehrtens juga menyampaikan pesan singkat bahwa dirinya ditangkap OPM.
Pasukan Wagner Group terus menjadi sorotan sejak awal Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Pemerintahan Presiden Vladimir Putin telah menyewa pasukan Wagner Group untuk membantu pasukan Rusia menginvasi Ukraina. Para tentara bayaran ini bahkan terkenal atas dugaan kebrutalan mereka selama beroperasi di Ukraina.
Baru-baru ini, beredar video yang berisi tentara Wagner mengeksekusi pembangkang. Dalam rekaman itu, tampak seseorang membawa palu godam dan memukul kepala sang pembangkang.
(tim/bac)