Seorang pejabat intelijen dari negara anggota NATO pun mengatakan dokumen itu tampak "masuk akal dan otentik".
Sementara itu, sumber The Kyiv Independent di intelijen militer Ukraina mengatakan pihaknya tak bisa mengonfirmasi keaslian file tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam skema besar, dokumen ini tidak berbeda dari apa yang mungkin Anda kira Rusia inginkan dari Belarus," kata mantan kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Estonia, Rainer Saks.
"Tujuan Rusia mengenai Belarus sama dengan Ukraina," kata Duta Besar AS untuk Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa.
Menurut dokumen tersebut, tujuan akhir Rusia adalah untuk menyelesaikan penggabungan Rusia dan Belarus menjadi Union State.
Union State merupakan persatuan supranasional yang terdiri dari Rusia dan Belarus guna memperdalam hubungan kedua negara. Union State dibentuk pada 1999 dan bertujuan menciptakan konfederasi berdasarkan perjanjian pada 2 April 1997.
Namun proyek ini mandek di tengah jalan hingga pada 2018, Belarus meminta 'diskon' atas minyak Rusia sebagai bagian dari proyek tersebut. Kremlin menyetujui permintaan itu namun dengan syarat Belarus memberikan konsesi politik untuk Rusia.
"Isi [dokumen] itu secara luas konsisten dengan apa yang kita ketahui tentang tujuan politik Rusia terhadap Belarus sejak 1990-an," kata wakil direktur Stockholm Center for Eastern European Studies, Martin Kragh.
(blq/bac)