Zelensky Pecat Komandan Pasukan Gabungan di Ukraina, Kenapa?

CNN Indonesia
Senin, 27 Feb 2023 12:03 WIB
Presiden Volodymyr Zelensky memecat salah satu komandan operasi pasukan gabungan di Ukraina pada Minggu (26/2). (AFP/Genya Savilov)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Volodymyr Zelensky memecat salah satu komandan operasi pasukan gabungan di Ukraina pada Minggu (26/2).

Melalui dekrit pada Minggu (26/2), Zelensky mengumumkan Mayor Jenderal Eduard Mykhailovich dicopot dari jabatannya sebagai kepala militer kawasan Kyiv.

Sebagaimana dilansir CNN, Zelensky tak menjabarkan lebih lanjut alasan Mykhailovich dicopot dari posisinya.

Meski demikian, belakangan ini Zelensky memang sedang getol membersihkan jajaran pemerintahannya dari korupsi.

Dalam beberapa bulan, setidaknya enam pejabat mundur atau dipecat karena terkait dengan kasus korupsi di Ukraina.

Pada akhir Januari lalu, Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmygal, mengumumkan pemecatan Wakil Menteri Pembangunan Masyarakat, Daerah, dan Infrastruktur, Vasyl Lozynkiy.

Lozynkiy dipecat usai ditangkap Biro Anti-korupsi Nasional Ukraina (National Anti-Corruption Bureau of Ukraine/NABU).

Ia dibekuk dalam operasi tangkap tangan ketika menerima suap senilai sekitar Rp6 miliar untuk memuluskan kontrak pembelian peralatan dan mesin dengan harga yang digelembungkan.

Setelah itu, setidaknya lima pejabat Ukraina juga dipecat atau mundur terkait kasus korupsi di negara yang tengah didera perang itu.

Kelima pejabat yang mundur atau dipecat itu antara lain Wakil Menteri Pertahanan Vyacheslav Shapovalov, Wakil Jaksa Agung Oleksiy Symonenko, dan Wakil Kepala Staf Presiden Kyrylo Tymoshenko.

Dua pejabat lainnya yang mundur adalah Wakil Menteri Komunitas dan Pengembangan Wilayah, yaitu Vyacheslav Negoda dan Ivan Lukerya.

Ukraina memang sudah sejak lama dijerat korupsi besar-besaran. Sebelum perang melanda, Zelensky memang sedang berupaya menumpas rasuah di negaranya.

Isu korupsi ini menjadi perhatian tersendiri di tengah konflik karena dianggap akan sangat berpengaruh pada proses pemulihan ketika perang usai kelak, terutama jika mereka membutuhkan bantuan asing.

Belakangan, sejumlah pejabat Amerika Serikat juga sudah menyuarakan kekhawatiran senjata yang mereka berikan ke Ukraina bakal menjadi target pencurian untuk dijual kembali.

(has)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK