China bakal menggelar dua sesi pertemuan penting yang dimulai 4 Maret dan berakhir 11 Maret.
Dua sesi itu yakni Kongres Rakyat Nasional (National People's Congress) dan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (Chinese People's Political Consultative Conference/CPPCC). Pertemuan ini bakal dilakukan secara terpisah di rentang waktu yang sudah ditentukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agenda tersebut juga untuk memilih presiden baru Negeri Tirai Bambu. Apa itu sebetulnya NPC dan mengapa penting bagi China?
NPC adalah badan legislatif di China dan memiliki 3.000 anggota, sementara itu CPPCC yakni badan penasihat
Ribuan delegasi akan menghadiri pertemuan dua sesi di Beijing dan meratifikasi perubahan yang telah disepakati.
Dua sesi ini pertama digelar sejak pandemi Covid-19 menghantam China.
Pada 2020, China menunda pertemuan tersebut selama beberapa bulan. Kemudian dua tahun terakhir, dua sesi ini berlangsung hanya sepekan.
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF Dubes Rusia Blak-blakan soal Kemungkinan Tarik Pasukan dari Ukraina |
Dalam sesi NPC pada 2018, China memutuskan mencabut masa jabatan presiden. Ini memungkinkan Xi Jinping menjadi presiden China seumur hidup.
Dua sesi ini merupakan kali pertama dalam periode lima tahunan Partai Komunis China (PKC) menggelar pertemuan tersebut.
Pada Oktober 2022, PKC menggelar kongres dan kembali menunjuk Xi menjadi sekretaris jenderal partai.
Menurut kebiasaan politik China, siapa saja yang terpilih sebagai sekjen berpotensi menjadi presiden.
Periode ketiga Xi akan semakin ditegaskan dalam pertemuan 10 hari ke depan.
Dua sesi itu juga menunjukkan konsolidasi kekuatan di sekitar Xi. Hal tersebut tercermin dengan pembersihan saingan politik dan peningkatan para loyalis.
Selain itu, pertemuan diprediksi bakal mempertahankan kondisi tersebut sehingga berpotensi mengaburkan batas antara partai dan fungsi pemerintah.
Lanjut baca di halaman berikutnya...