3 Sekte Korsel Tajir, Kerja Paksa Anggota hingga Bisnis di AS-Fiji

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Mar 2023 07:10 WIB
Kekayaan sekte-sekte di Korea Selatan mendadak jadi sorotan setelah serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal merajai Netflix.
Kekayaan sekte-sekte di Korea Selatan mendadak jadi sorotan setelah serial dokumenter In the Name of God: A Holy Betrayal merajai Netflix. (AP/Majdi Mohammed)

Sepanjang hidupnya, Yoo sendiri menekuni berbagai profesi, dari pastor, pebisnis, hingga fotografer.

Ketika menjadi pastor pada 1970-an, ia mendirikan perusahaan mainan. Demi memangkas ongkos produksi, Yoo memaksa anggota Sekte Keselamatan untuk bekerja di perusahaan itu.

Seorang mantan anggota Sekte Keselamatan, Chung Dong Seop, bercerita bahwa dulu, Yoo kerap mengatakan para anggota dapat menyenangkan hati Tuhan jika bekerja di perusahaan gereja itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi kerja di sana menyedihkan. Mereka bekerja sangat lama, tapi menerima hanya sepersepuluh dari upah rata-rata pekerja saat itu," tutur Chung kepada The Korea Times.

"Yoo menimbun uang dengan mengeksploitasi pekerjanya dan kekayaan yang ia raup itu digunakan sebagai duit untuk mengembangkan konstruksi bisnisnya."

Setelah itu, bisnis Yoo berkembang. Selama jaringan bisnis itu berjalan, selalu ada selentingan mengenai eksploitasi pekerja.

3. Sekte kiamat Grace Road Church

Meski berdiri di Korea Selatan pada 2002, Grace Road Church baru menyedot perhatian ketika mereka pindah markas ke Fiji pada 2014.

Pemimpin sekte itu, Pastor Shin Ok Ju, memboyong ratusan pengikutnya ke Fiji setelah memprediksi Korsel bakal dilanda kelaparan.

Menurutnya, Fiji merupakan tanah perjanjian Tuhan. Di Fiji, Grace Road Church menggalang dana untuk pengembangan gereja melalui entitas Grace Road Group.

CNN melaporkan Grace Road Group membuka berbagai bisnis di Fiji, mulai dari konstruksi, agrikultur, restoran, salon, hingga pertanian.

Dengan jaringan bisnis yang begitu luas, Grace Road Church menjalin hubungan erat dengan pejabat-pejabat tinggi pemerintahan Fiji.

Laporan Korea Center for Investigative Journalism dan Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) bahkan mengungkap gereja itu menerima pinjaman lebih dari 8,5 juta dollar Fiji (Rp58,7 miliar) dari bank pemerintah.

Editor kawasan Pasifik OCCRP, Aubrey Belford, mengatakan kepada ABC bahwa investasi Grace Road Church membawa keuntungan melimpah bagi Fiji.

"Kami berhasil menghitung mereka membawa setidaknya 20 juta dollar Fiji (Rp138,2 miliar) ke negara itu sebagai investasi," kata Belford.

Pemerintah Fiji pun menuai kritik ketika muncul laporan mengenai kekerasan di perusahaan-perusahaan milik Grace Road Church.

Sejumlah video yang didapat The Guardian memperlihatkan Shin sedang memukuli pengikutnya.

Ia juga menyuruh pengikutnya untuk memukuli anggota Grace Road Church guna mengusir setan yang ada di dalam mereka.

Pada Agustus 2018, Shin akhirnya didakwa menahan ratusan pengikutnya di Fiji, di mana anggota gereja itu menjadi korban "pemukulan massal, penyiksaan fisik, dan ketakutan parah."

(has)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER