Sebagaimana dilansir CBS News, pemimpin sekte itu merancang pesta besar di gereja terpencil di Uganda.
Ketika tamu sudah berkumpul, gereja itu dibakar. Seluruh 530 anggota yang hadir tewas di tempat.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, aparat juga menemukan ratusan jasad diduga pengikut sekte itu di bawah rumah para pemimpin Movement for the Restoration of the Ten Commandments of God.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara keseluruhan, aparat menemukan 924 jasad anggota sekte tersebut.
Bicara soal korban sekte tak bisa lepas dari bahasan Order of Solar Temple yang pernah menggemparkan Swiss, Prancis, dan Kanada pada tahun 1980-an.
Joseph Di Mambro dan Luc Jouret mendirikan sekte itu di Jenewa, Swiss, pada 1984. Menggembar-gemborkan kepercayaan atas kiamat, sekte ini berhasil menggaet banyak anggota.
Namun memasuki periode 1990-an, aparat Kanada mulai mengendus kemungkinan kekerasan seksual di lingkaran sekte itu. Sejak saat itu, anggota Order of Solar Temple mulai angkat kaki.
Pada 1994, seorang pria yang terang-terangan mengkritik sekte itu tewas dibunuh di rumahnya, bersama istri dan bayinya.
Beberapa hari kemudian, dua bangunan Order of Solar Temple di Swiss terbakar. Penyelidik menemukan 48 jasad di dalam gedung itu.
Beberapa kepala jasad itu masih tertutup tas. Aparat juga menemukan jejak suntikan obat penenang di sejumlah jenazah lainnya.
(has)