China Pamer Bisa Bikin Rival di Timur Tengah Iran-Saudi Rujuk

CNN Indonesia
Sabtu, 11 Mar 2023 11:51 WIB
China menyambut baik keputusan Iran dan Arab Saudi yang sepakat menormalisasi hubungan bilateral setelah tujuh tahun saling memutus relasi diplomatik.
Presiden China Xi Jinping. (VIA REUTERS/SAUDI PRESS AGENCY)
Jakarta, CNN Indonesia --

China menyambut baik keputusan Iran dan Arab Saudi yang sepakat menormalisasi hubungan bilateral setelah tujuh tahun saling memutus relasi diplomatik.

Perjanjian normalisasi hubungan antara Riyadh dan Teheran ini ditengahi China dan disepakati empat hari setelah pejabat Beijing berbicara dengan pejabat dari kedua negara secara diam-diam.Dikutip Reuters, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menggambarkan perjanjian normalisasi ini merupakan kemenangan bagi dialog dan perdamaian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"China akan terus memainkan peran konstruktif dalam menangani masalah-masalah global yang sulit," ucap Wang pada Jumat (10/3).

Dalam beberapa tahun terakhir, China memang terus mendekatkan diri pada negara-negara di Timur Tengah.

Presiden Xi Jinping bahkan baru-baru ini berkunjung ke Arab Saudi dan bertemu sejumlah pemimpin negara Arab lainnya.

Sementara itu, Iran dan Saudi mengumumkan keputusan normalisasi hubungan melalui pernyataan bersama yang dirilis media pemerintah masing-masing pada Jumat (10/3).

[Gambas:Video CNN]

"Setelah pembicaraan, Republik Islam Iran dan Kerajaan Arab Saudi setuju untuk melanjutkan hubungan diplomatik dan membuka kedutaan besar dalam dua bulan," demikian pernyataan bersama yang dikutip AFP.

Puncaknya, sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shakmhani, ke Beijing pada Senin lalu untuk "negosiasi intensif dengan Saudi di China demi menyelesaikan masalah antara Teheran dan Riyadh."

Dengan pengumuman teranyar ini, Saudi dan Iran akan kembali menjalin hubungan yang sudah terputus sejak tujuh tahun lalu.

Relasi kedua negara putus pada 2016, setelah demonstran Iran menyerang sejumlah kantor diplomatik Saudi di negara itu.

Saat itu, para pengunjuk rasa memprotes Saudi yang mengeksekusi mati seorang ulama Syiah, Nimr Al Nimr.

Jauh sebelum demo itu, hubungan antara Iran dan Saudi sendiri sebenarnya sudah lama tegang.

Sedari dulu, kedua negara seolah perang ideologi, antara Syiah dan Sunni.

Selain itu, Saudi dan Iran juga kerap mendukung pihak yang berbeda di sejumlah perang di kawasan, mulai dari Suriah hingga Yaman.

(rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER