Bulan ini, hari Bendera Nasional juga diumumkan sebagai hari libur pada 11 Maret.
"Nilai bendera nasional meluas sepanjang sejarah negara Saudi, sejak didirikan pada 1139 H [kalender Islam] atau 1727 M," demikian laporan media pemerintah Saudi.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, tahun berdiri Saudi disetujui pada 1744 berdasarkan kesepakatan keluarga Saud yang berkuasa dan ulama Mohammed bin Abdul Wahhab yang mengilhami istilah Islam Wahabi atau wahhabisme.
Keluarga Saud telah berjanji mendanai Wahhabisme dan memberikan otoritas gerakan atas pendidikan dan moralitas publik. Pada gilirannya, al-Wahhab berjanji melegitimasi kekuasaan keluarga Saud dari sudut pandang agama.
Terkait tahun 1727, Mohammed bin Saud naik ke tampuk kekuasaan sebagai pendiri negara Saudi pertama setelah mengambil alih emirat Diriyah, yang berada di utara Riyadh.
"Interpretasi baru atas kelahiran negara jelas menampikkan peran agama," kata Schmidt lagi.
Pada awal Maret, Saudi juga menjadi sorotan usai merilis sejumlah aturan baru jelang Ramadan.
Lihat Juga : |
Beberapa poin itu di antaranya berbuka puasa di halaman masjid yang sudah ditentukan, tak memperpanjang doa qunut saat Tarawih, azan sesuai waktu yang ditentukan, tak membawa anak saat salat di masjid/musala, memperketat iktikaf, tak membuka sumbangan saat puasa, tak memasang kamera di masjid, dan dilarang memotret imam serta jemaah saat salat.
Pengamat hubungan internasional yang juga pemimpin redaksi International Interest Sami Hamidi mengatakan aturan baru itu menandai langkah lanjutan Saudi menuju identitas baru tanpa Islam sebagai pilar utama.
"MbS terus mendorong Islam keluar dari ruang publik," kata dia di Twitter.
(isa/bac)