Jakarta, CNN Indonesia --
Pekan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan pejabat tinggi Kremlin Maria Lvova-Belova.
Perintah penangkapan itu muncul usai lebih dari setahun Rusia menginvasi Ukraina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa peran Lvova-Belova sehingga namanya tertera dalam surat penangkapan tersebut?
Lvova-Belova merupakan komisaris untuk hak anak di pemerintah Rusia sejak 2021. ICC menuding dia dan Putin bertanggung jawab atas deportasi dan pemindahan anak-anak Ukraina ke Rusia selama invasi.
"Ada alasan yang masuk akal untuk meyakini bahwa Presiden Putin dan Lvova-Belova memikul tanggung jawab pidana atas deportasi dan pemindahan anak-anak Ukraina dari wilayah pendudukan ke Rusia, yang melanggar hukum," kata jaksa ICC Karim Khan dalam pernyataan resmi.
[Gambas:Video CNN]
Belakangan, Lvova-Belova kerap diberitakan media lokal Rusia karena diduga membantu menghubungkan anak-anak di Ukraina dengan calon orang tua di Rusia yang ingin mengadopsi mereka.
Pada Februari, Lvova-Belova terus mengunjungi wilayah pendudukan Rusia di Ukraina dan membawa anak-anak untuk diadopsi.
Putin disebut memberi izin kepada dia untuk memulihkan kondisi anak-anak tanpa pengasuhan orang tua di wilayah Ukraina yang dicaplok Rusia.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Propaganda Maria Lvova-Belova
Pada pertengahan 2022 lalu, Lvova-Belova juga mengadopsi seorang remaja Ukraina untuk keluarganya. Anak itu berasal dari kota Mariupol yang sejak awal invasi dikuasai Rusia.
Remaja tersebut diduga menjadi contoh dan propaganda kesuksesan adopsi dari Ukraina ke Rusia.
Menurut klaim Lvova-Belova, remaja itu mulai mencintai Rusia setelah beberapa bulan tinggal di Negeri Beruang Merah.
"Ketika kami membawa mereka ke wilayah teritori Moskow, awalnya mereka berbicara negatif soal [Putin], mengatakan segala hal buruk, menyanyikan lagu kebangsaan Ukraina," ujar Lvova-Belova, seperti dikutip dari Newsweek.
Ia kemudian berujar, "Tapi, kemudian mereka berubah mencintai Rusia."
Laporan Kantor Komisioner Hak untuk Anak Rusia
Pada April 2022, kantor Komisioner Hak untuk Anak Rusia juga menyatakan sekitar 600 anak-anak dari Ukraina telah dipindahkan di panti asuhan di Kursk dan Nizhny Novgorod.
Mereka kemudian dikirim ke keluarga Rusia yang bersedia mengadopsi anak-anak itu.
Lalu pada pertengahan Oktober, sekitar 800 anak-anak dari Donbas Ukraina hidup di daerah Moskow dengan keluarga yang mengadopsi mereka.
Anak-anak Ukraina dikirim untuk tinggal di institusi dan dengan keluarga asuh di 19 wilayah Rusia yang berbeda. Wilayah itu mencakup Novosibirsk, Omsk, dan Tyumen di Siberia dan Murmansk.
Menanggapi perintah surat penangkapan ICC, Lvova-Belova tak ambil pusing. Ia malah menilai pengadilan internasional itu mengapresiasi kerja-kerja dirinya yang ia anggap telah menyelamatkan anak-anak Ukraina.
"Sangat menyenangkan bahwa komunitas internasional menghargai kerja-kerja kita bahwa kita tak meninggalkan mereka di zona perang, kita membawa mereka keluar, kita menciptakan kondisi yang baik untuk mereka,"kata dia, seperti dikutip CNN.