Dmitry Medvedev pernah menuduh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tunduk pada Amerika Serikat. Ia juga menyarankan Kishida untuk melakukan ritual harakiri, yaitu ritual bunuh diri dengan cara mengeluarkan isi perut.
Pernyataan gila itu dilontarkan untuk Kishida dan Presiden AS Joe Biden, setelah keduanya mengeluarkan pernyataan bersama bahwa setiap penggunaan senjata nuklir Rusia di Ukraina akan menjdai tindakan permusuhan terhadap kemanusiaan dan tidak dapat dibenarkan dalam hal apa pun.
Dilansir dari The Guardian, Medvedev menyebut Kishida hanyalah seorang 'petugas layanan' untuk Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sehingga untuk menghilangkan rasa malu itu, PM Kishida disarankan untuk melakukan hara-kiri (seppuku), yakni ritual bunuh diri dengan mengeluarkan isi perut.
Pria yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia ini belum lama ini menyebut Presiden AS Joe Biden sebagai 'kakek aneh dengan demensia'.
Wacana Joe Biden untuk kembali mencalonkan diri sebagai presiden untuk masa jabatan kedua, disebut Medvedev sebagai ulah penderita 'demensia progresif'.
"Presiden AS menghabiskan banyak uang untuk negara yang runtuh, yang tidak diketahui orang Amerika biasa. Tapi tetap saja, AS menyalahkan semua permasalahan ekonominya pada Rusia," kata Medvedev.
Menurutnya, Biden tanpa sadar sedang memulai Perang Dunia Ketiga.
"Namun demensia progresif bukanlah halangan untuk terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat sekali lagi," pungkasnya.
Dalam sebuah utas yang cukup panjang di Twitter, Medvedev meramal perang bakal pecah di Eropa hingga Amerika Serikat pada 2023 mendatang.
Ia menyebut perang saudara akan meletus di Amerika Serikat seperti di California dan Texas. Peperangan ini akan menyebabkan Elon Musk bisa menjadi presiden Negeri Paman Sam.
"Elon Musk akan memenangkan pemilihan presiden di sejumlah negara bagian, setelah berakhirnya Perang Sipil baru, akan diberikan kepada Partai Republik," lanjut Medvedev lagi.
(dna/bac)