ANALISIS

Kekuatan Proksi Iran Keroyok Israel usai Insiden Al Aqsa

CNN Indonesia
Selasa, 11 Apr 2023 14:07 WIB
Sepekan pascaserangan Israel di Masjid Al Aqsa, kekuatan proksi Iran terus bereaksi dengan menembakkan roket dari berbagai titik perbatasan.
Bendera Palestina. (REUTERS/MOHAMMED SALEM)

Misalnya ketika Teheran memasok Hamas dengan dukungan keuangan, hingga membantu pengembangan roket jarak jauh dan persenjataan yang lebih besar,

Dulu roket Hamas hanya bisa menempuh jarak beberapa kilometer. Namun kini roket Hamas bisa mencapai sebagian besar wilayah Israel.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dukungan Iran terhadap kelompok Islamic Jihadis juga tak bisa dianggap sebelah mata. Kelompok ini bukan hanya punya ribuan roket, tapi juga memperlengkapi orang-orang bersenjata di Tepi Barat.

Sementara Hizbullah adalah sekutu utama terbesar Iran di wilayah tersebut. Hizbullah adalah organisasi yang dibangun sejak tahun 1980-an, yang didukung rezim revolusioner Islam Teheran dan mampu membangun kehadirannya di Lebanon Selatan.

Kekuatan kelompok Hizbullah tumbuh secara eksponensial sejak saat itu. Tidak hanya punya lebih dari 100 ribu roket, Hizbullah juga mengembangkan sistem yang lebih canggih seperti amunisi berpemandu presisi.

Contohnya, roket yang ditembakkan ke Israel pada 6 April atau sehari setelah serangan Al Aqsa, diluncurkan di dekat Tirus. Ini adalah area kehadiran Hizbullah.

Elemen lain ancaman Iran terhadap Israel juga termasuk milisi di Suriah dan Irak. Seperti Popular Mobilization Units yang berbasis di Irak, dan faksi mereka seperti Kataib Hezbollah dan Asaib Ahl al-Haq.

Hal ini membuktikan bahwa Iran sedang meningkatkan ancaman lewat konflik multi-front dengan Israel.

Dalam sepekan terakhir misalnya ada operasi pesawat tak berawak Iran pada 1 April, tembakan roket Gaza dari 5-7 April dan 34 roket yang ditembakkan ke Israel dari Lebanon pada pekan Paskah.

Selain itu ada juga tembakan roket dari Suriah pada 8 dan 9 April, juga penembakan di Tepi Barat dan drone yang diluncurkan dari Gaza pada 3 April.

Jika dilihat dari gambaran besar, Iran dan kelompok-kelompok pendukungnya berusaha mengancam Israel dari berbagai wilayah. Iran berupaya menunjukkan bahwa mereka bisa memanaskan perbatasan mana pun dengan Israel, dengan menggunakan berbagai kelompok kapan saja.

(dna/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER