Gedung Putih mengkritik Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva yang mengatakan Pemerintah Amerika Serikat memicu perang terjadi di Ukraina.
Mengutip AFP, Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby menyebut Lula da Silva membeo pada Rusia dan China agar bicara hal yang sama.
"Dalam kasus ini, Brazil membeo pada propaganda Rusia dan China tanpa melihat fakta," ucap Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kirby menganggap pernyataan Lula da Silva yang menyebut AS memicu perang terjadi di Ukraina sangat bermasalah.
Sebaliknya, Kirby mengklaim AS justru ingin perang di Ukraina segera berakhir.
"Itu bisa terjadi sekarang jika Putin berhenti menyerang Ukraina dan menarik pasukannya keluar," ucap Kirby.
Kirby juga mengkritik pernyataan Lula da Silva yang menyebut Ukraina harus mempertimbangkan untuk menyerahkan Krimea secara resmi kepada Rusia agar perdamaian tercipta.
Menurutnya, itu bertentangan dengan sikap Brazil selama ini yang selalu menghormati kedaulatan wilayah masing-masing negara.
Sebelumnya, Presiden Brazil Lula da Silva berkunjung ke Beijing dan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping pada Sabtu lalu.
Saat itu dia mengatakan AS perlu berhenti memicu peperangan dan mulai bicara perdamaian. Uni Eropa juga harus melakukan hal serupa.