Direktur kebun binatang Wutthichai mengatakan kebun binatang memiliki polis asuransi 15 juta baht (Rp6,4 miliar) untuk Lin Hui, yang awalnya akan dikembalikan ke China Oktober ini.
Dikutip dari AP, harapan hidup panda raksasa di alam liar adalah sekitar 15 tahun, tetapi di penangkaran mereka bisa hidup sampai usia 38 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Upaya konservasi selama beberapa dekade di penangkaran menyelamatkan spesies panda raksasa dari kepunahan. Setidaknya meningkatkan populasi panda dari awalnya kurang dari 1.000 menjadi lebih dari 1.800 di alam liar dan penangkaran.
Seorang influencer China yang tinggal di Thailand, Shanshan mengunjungi kebun binatang Selasa (18/4) pagi dan memposting beberapa video Lin Hui di platform media sosial China Douyin.
Salah satu videonya menunjukkan hidung Lin Hui tampak berdarah dan bintik merah terlihat di lehernya. Di klip lain, dia berbaring sambil menjilat hidungnya, dan ada jejak noda merah di lempengan bagian bawah kepalanya.
"Ini adalah ketika kami baru saja sampai di sini, dia berbaring miring. Kemudian saya melihat hidungnya berdarah," kata dia di salah satu klip.
Menelusuri penyebab kematian Lin Hui akan memakan waktu. Sementara itu, cara dan detail waktu sepenuhnya tergantung pada China.
Di bawah kesepakatan kebun binatang dan proyek konservasi panda pemerintah China, autopsi tidak dapat dilakukan sampai ahli China hadir.
Beberapa pengguna internet Thailand berspekulasi bahwa polusi udara di Thailand utara, yang dalam beberapa pekan melonjak ke tingkat yang dianggap berbahaya bagi kesehatan manusia, berkontribusi pada kematian Lin Hui.
Namun, staf kebun binatang menampik hal itu. Pihaknya mengatakan Lin Hui tinggal di ruang tertutup di area kebun binatang yang dianggap memiliki "udara terbersih".
(afp, can/chri)