Bertemu Presiden Irak, Ali Khamenei Sindir Kunjungan Menhan AS
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengecam kehadiran militer Amerika Serikat (AS) di Irak dalam sebuah pertemuan dengan Presiden Irak Abdul Latif Rashid di Teheran, Iran, Sabtu (29/4).
"Kehadiran satu orang AS saja di Irak sudah terlalu banyak," kata Khamenei, mengutip CNN.
"Orang AS tidak berteman dengan siapa pun dan bahkan tidak setia kepada sekutu-sekutu Eropa mereka," lanjut dia, seraya menyerukan agar Iran dan Irak memperluas "kerja sama bilateral."
Komentar sinis Khamenei ini merupakan bentuk respons dari kunjungan mendadak Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Baghdad bulan lalu, ketika Austin mengatakan bahwa pasukan AS "siap untuk tetap berada di Irak."
Presiden Irak, Rashid, dalam sebuah pernyataan setelah pertemuannya dengan Khamenei, menggarisbawahi pentingnya hubungan Irak-Iran, namun tidak menanggapi komentarnya tentang kehadiran pasukan AS di Irak.
Austin, yang pada bulan Maret lalu menjadi pejabat Kabinet tertinggi, baru mengunjungi Irak sejak dimulainya pemerintahan Joe Biden. Dia mengatakan bahwa berada di negara itu untuk menegaskan kembali kemitraan strategis AS-Irak ketika bergerak menuju Irak yang lebih aman, stabil, dan berdaulat.
Kunjungan tersebut dilakukan beberapa hari sebelum peringatan 20 tahun invasi AS ke Irak yang menggulingkan diktator Saddam Hussein dari kekuasaan.
"Sekarang ke depannya, pasukan AS siap untuk tetap berada di Irak atas undangan pemerintah Irak," kata Austin.
"Dan pasukan ini beroperasi dalam peran non-tempur, memberi nasihat, membantu, dan memungkinkan untuk mendukung perang yang dipimpin Irak melawan terorisme. Ini adalah misi yang sangat penting. Dan kami bangga mendukung mitra Irak kami."