Prancis Nyatakan Tentara Bayaran Rusia Wagner Group Organisasi Teroris

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 11:00 WIB
Parlemen Prancis sepakat menyatakan tentara bayaran Rusia di Ukraina, Wagner Group, sebagai organisasi teroris.
Parlemen Prancis sepakat menyatakan tentara bayaran Rusia, Wagner Group, sebagai organisasi teroris, Selasa (9/5). (AFP/OLGA MALTSEVA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Parlemen Prancis sepakat menyatakan tentara bayaran Rusia, Wagner Group, sebagai organisasi teroris, Selasa (9/5).

Seluruh 331 anggota parlemen yang hadir mendukung resolusi itu meski ini tidak memiliki kekuatan hukum. 

"Resolusi ini dan ruang lingkup di Eropa bertujuan untuk memperkuat perangkat hukum melawan [Wagner Group]. Memasukannya ke daftar teroris versi Uni Eropa akan mempengaruhi semua pemangku kepentingan, bank, yang selama ini memungkinkan kelompok itu melakukan aktivitasnya," kata anggota parlemen dari partai berkuasa En Marche!, Benjamin Haddad, seperti dikutip Politico.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka bukan hanya tentara bayaran, ada keinginan untuk membantai warga sipil demi keuntungan politik untuk mengacaukan institusi," kata Haddad menjelang pemungutan suara di parlemen.

Dalam resolusi itu, Prancis juga berharap Uni Eropa akan melakukan hal serupa dengan memasukkan Wagner Group ke dalam daftar organisasi teroris. Dengan begitu, negara anggota UE dapat membekukan aset Wagner Group dan anggotanya hingga menargetkan perusahaan sampai warga Eropa yang berurusan dengan kelompok tersebut.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, berterima kasih kepada parlemen Prancis dan mendesak negara lain untuk mengikutinya.

Seperti dilansir Anadolu Agency, Wagner Group merupakan organisasi militer swasta yang dekat dengan pemerintah Rusia. Kelompok militer ini punya peran penting dalam operasi Kremlin di Ukraina timur, khususnya di Kota Bakhmut.

Meski dekat dengan pemerintah Rusia, Wagner punya hubungan tak harmonis dengan militer di negara itu. Bos Wagner, Yevgeny Prigozhin, kerap melontarkan kritik kepada pemimpin militer Rusia atas perang di Ukraina.

Salah satu kritik terbaru Prigozhin yaitu mengenai komandan Rusia yang 'bodoh' karena memberikan "perintah kejahatan" sehingga membuat prajuritnya sendiri kabur dari garda depan.

[Gambas:Video CNN]

Pekan lalu, Prigozhin juga sempat menyuarakan keprihatinan mengenai pasukannya yang kekurangan pasokan senjata selama berperang di Bakhmut. Dia bahkan mengancam bakal menarik pasukan jika otoritas Kremlin tak segera mengirimkan amunisi.

Meski begitu, saat ini Prigozhin menyatakan bahwa pemerintah telah berjanji untuk mengirimkan mereka senjata.

Berdasarkan sejumlah laporan, Wagner juga merupakan kelompok yang aktif terlibat dalam berbagai konflik di beberapa negara seperti Afrika dan Timur Tengah.

(blq/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER