Koordinasi Tentara Rusia-Wagner Kacau, Kondisi di Bakhmut Amburadul
Ukraina menyebut pasukan Rusia dan tentara bayaran Wagner Group minim koordinasi di Bakhmut, sehingga menyebabkan kekacauan pertahanan Moskow di kota timur Ukraina itu.
Diberitakan CNN, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, mengatakan pasukan Wagner dan pasukan Kremlin sangat tidak solid, sampai-sampai tentara bayaran dari sejumlah daerah ditarik ke Bakhmut.
Para tentara bayaran itu diminta bertempur untuk menggantikan posisi tentara reguler di Bakhmut. Sementara daerah-daerah yang kosong karena ditinggal Wagner, diisi oleh pasukan militer pemerintah.
Kekacauan pertahanan ini juga dilaporkan sejumlah blogger militer Moskow.
Mereka mengeluhkan minimnya koordinasi antara tentara Wagner dan pasukan reguler, yang diduga mengakibatkan pertahanan Rusia di Bakhmut amburadul.
"Tidak ada perintah tunggal yang akan dihormati oleh semua tanpa terkecuali. Perpecahan total dari (garda) depan," kata blogger militer Anastasiya Kashevarova.
Seiring dengan kekacauan internal pasukan Rusia, Militer Ukraina justru membuat kemajuan di selatan Bakhmut.
Brigade Serangan Ketiga Ukraina menyatakan pihaknya telah melenyapkan puluhan tentara Rusia di wilayah tersebut. Mereka juga merilis video yang menunjukkan tank-tank Ukraina menyerbu parit-parit Rusia.
Sebelum ini, bos Wagner Yevgeny Prigozhin juga menyampaikan bahwa pasukan reguler Rusia merugikan prajurit miliknya karena kabur dari garda depan.
Dia mengomel karena tentaranya jadi korban setelah satu brigade Rusia meninggalkan posisi di selatan Bakhmut.
"Salah satu unit Kementerian Pertahanan melarikan diri dari salah satu sisi kami, meninggalkan posisi mereka. Mereka semua melarikan diri," kata Prigozhin, seperti dikutip CNN.
"Brigade ke-72 mengacaukan tiga kilometer persegi (1,1 mil) hari ini, di mana saya telah membunuh sekitar 500 orang. Karena itu adalah jembatan strategis. Mereka malah lari begitu saja dari sana," ucap dia.
Brigade ke-72 atau yang biasa disebut Resimen Bermotor Terpisah merupakan bagian dari Distrik Militer Barat milik Rusia.
Dalam kesempatan itu, Prigozhin juga mendamprat pemimpin pasukan reguler Kremlin. Menurutnya kebodohan mereka yang mengakibatkan prajurit mereka sendiri kocar-kacir.
Bakhmut telah menjadi titik panas pertempuran Rusia vs Ukraina selama beberapa bulan terakhir.
Ukraina bahkan mengklaim berhasil membuat pasukan Rusia mengalami kerugian besar di Bakhmut usai meluncurkan serangan balasan yang sukses di timur Kota Bakhmut.
Kremlin sendiri mengakui bahwa situasi di Ukraina "sangat sulit" bagi pasukan Rusia.
"Operasi militer khusus di Ukraina telah menjadi sangat sulit, namun tujuan tertentu kami telah tercapai selama setahun terakhir," ucap juru bicara Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, seperti dikutip CNN.
(blq/dna)