Dapat Ancaman, Lawan Erdogan Pakai Rompi Peluru saat Kampanye
Calon presiden Turki dari koalisi Aliansi Bangsa, Kemal Kilicdaroglu, mengenakan rompi antipeluru saat kampanye pada Jumat (11/5) atau H-2 jelang pemilu Turki.
Kilicdaroglu disebut-sebut lawan terberat petahana, Presiden Recep Tayyip Erdogan. Ia bahkan meraih suara terbanyak mengalahkan Erdogan dalam survei elektabilitas yang rilis H-3 jelang pemilu yang akan digelar Minggu (14/5) besok.
Seorang sumber dari partai Kilicdaroglu, Partai Republik Rakyat (CHP), menyebutkan rompi antipeluru itu dipakai politikus 74 tahun itu sebagai respons setelah menerima informasi dari intelijen bahwa ia menjadi target penyerangan.
"(Kami) menerima (informasi) intelijen bahwa dia (Kilicdaroglu) bisa saja diserang," kata sumber itu.
Meski begitu, sumber CHP itu tak menjelaskan lebih lanjut terkait ancaman tersebut.
Dalam survei yang dirilis Konda pada Kamis (11/5), Erdogan hanya meraup 43,7 persen suara. Sementara itu, Kilicdaroglu meraih 49,3 persen suara. Hasil ini membuat Erdogan kekurangan suara mayoritas yang dibutuhkan untuk menang di putaran pertama pemilu.
Hasil ini pun membuat pemilu Turki diperkirakan berlanjut ke putaran kedua pada 28 Mei.
Survei Konda dilakukan pada 6 sampai 7 Mei lalu. Survei ini memiliki margin of error +/- 2,2 persen, dengan tingkat kepercayaan 99 persen.
Sementara itu, survei Metropoll juga menunjukkan bahwa pemungutan suara di Turki kemungkinan bakal berlanjut ke putaran kedua. Senada dengan Konda, survei Metropoll menyebut Kilicdaroglu unggul dengan mengantongi 49,1 persen suara,dan Erdogan di posisi kedua yakni 46,9 persen suara.
Sementara itu, pesaing Erdogan lainnya ada Sinan Ogan yang meraih 4,8 persen suara.
Berdasarkan survei Metropoll, Kilicdaroglu menang atas Erdogan dalam putaran kedua dengan perolehan suara 51,3 persen.
(rds)