Presiden Brasil Lula Kesal Batal Bertemu Zelensky di KTT G7

CNN Indonesia
Senin, 22 Mei 2023 21:05 WIB
Presiden Brasil kesal gagal bertemu Presiden Ukraina Zelensky di KTT G7. Padahal ia ingin membicarakan perundingan damai Rusia-Ukraina.
Presiden Brasil Lula da Silva kesal tak jadi bertemu Volodymyr Zelensky di KTT G7. Foto: REUTERS/ADRIANO MACHADO
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, mengaku 'kesal' lantaran gagal bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jepang.

Menurut Presiden Brasil, Ukraina tampaknya tak tertarik untuk merundingkan perdamaian dengan Rusia.

"Saya tidak kecewa. Saya kesal, karena saya ingin bertemu dengannya dan membicarakan masalah ini," kata Lula, seperti dikutip SCMP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, "Tapi Zelensky sudah dewasa. Dia tahu apa yang dia lakukan."

Lula mengklaim timnya sudah menjadwalkan pertemuan dengan Zelensky pada Minggu (21/5) sore waktu setempat.

Namun karena pemimpin Ukraina datang terlambat dan agendanya sendiri penuh selama berada di Jepang, kedua pemimpin pun batal bertemu.

Selama KTT G7, Zelensky mendapat dukungan dari para pemimpin negara, termasuk dukungan Amerika Serikat terkait akses jet tempur F-16. Dukungan semacam itu tidak didapatkan Ukraina dari Brasil.

[Gambas:Video CNN]

Lula mengatakan dia tidak melihat pentingnya bertemu Zelensky untuk saat ini. Menurutnya baik itu Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Zelensky, sama-sama tidak menginginkan perdamaian.

"Untuk saat ini, mereka berdua yakin akan memenangkan perang," kata dia.

Menanggapi 'kekesalan' Presiden Brasil, Zelensky mengaku telah meminta pertemuan empat mata dengan Lula. Namun karena jadwal yang padat, keduanya batal bertemu.

"Saya bertemu hampir semua orang, semua pemimpin. Semuanya memiliki jadwal masing-masing, itu lah sebabnya kami tidak dapat bertemu dengan Presiden Brasil," kata Zelensky kepada wartawan.

Sebelumnya, Lula telah mendorong digelarnya pembicaraan perdamaian Rusia-Ukraina dan mengusulkan Brasil sebagai mediator bersama negara-negara netral lainnya termasuk Indonesia.

(dna)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER