Setidaknya tujuh negara mengirimkan bantuan tambahan ke Ukraina usai Presiden Volodymyr Zelensky safari ke beberapa kawasan untuk menggalang dukungan melawan Rusia.
Ketujuh negara itu akhirnya mengumumkan bantuan tambahan setelah Zelensky bergerilya ke sejumlah negara dan pertemuan internasional, seperti Liga Arab dan G7.
Negara-negara besar itu setuju untuk mengirimkan lagi bantuan dalam berbagai bentuk kepada Kyiv.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini sejumlah negara yang memberikan bantuan tambahan bagi Ukraina.
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida pada 21 Mei lalu mengumumkan bakal mengirim sekitar 100 kendaraan militer dan 30 ribu perlengkapan ke Ukraina.
Kishida mengumumkan keputusan itu usai bertemu langsung dengan Zelensky di Hiroshima, saat menjadi tuan rumah konferensi tingkat tinggi (KTT) G7.
Dalam kesempatan itu, Kishida juga mengatakan Jepang bakal dengan terbuka merawat tentara Ukraina yang terluka. Mereka juga bakal memberikan bantuan sebesar US$7,6 miliar untuk pembangunan kembali Ukraina.
Ini merupakan bantuan kesekian yang telah diberikan Jepang kepada Ukraina.
Diberitakan Kyiv Independent, pada akhir Maret lalu Jepang juga mengumumkan hibah US$400 juta atau setara Rp6 miliar untuk pemulihan infrastruktur penting Ukraina yang rusak berat akibat serangan Rusia.
Pada 11 Mei, Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki juga mengumumkan bantuan keuangan sebesar US$1 miliar atau setara Rp15 miliar kepada negara-negara tetangga Ukraina yang menerima para pengungsi.
Amerika Serikat juga berencana mengirimkan bantuan militer tambahan sekitar US$300 juta atau setara Rp4,4 miliar kepada Kyiv dalam berbagai bentuk, termasuk peluru, roket udara-ke-darat, dan amunisi.
Diberitakan Associated Press, bantuan tersebut mencakup Hydra-70, roket tak berawak yang ditembakkan dari pesawat. Ada pula HIMARS, mortir, peluru howitzer, misil, hingga senapan anti-tank Carl Gustaf.
Pada 9 Mei, Associated Press juga mengabarkan Kementerian Pertahanan AS alias Pentagon berencana mengirimkan bantuan US$1,2 miliar atau setara Rp18 miliar kepada Kyiv.
Paket bantuan itu akan diberikan di bawah Prakarsa Bantuan Keamanan Ukraina, dan dimaksudkan sebagai bantuan militer jangka panjang.
Pentagon menyatakan bakal mendanai amunisi pertahanan udara dan drone Ukraina. Mereka juga akan menyediakan peralatan untuk membantu memodifikasi peluncur, rudal, dan radar pertahanan udara Barat agar bisa digunakan dengan sistem Ukraina.
Mereka juga akan mengirimkan peluru artileri, amunisi howitzer, bantuan citra satelit, dan dana untuk pemeliharaan berkelanjutan, beserta suku cadang untuk berbagai sistem.
Dengan paket ini, total AS telah memberikan bantuan militer hampir US$37 miliar atau setara Rp553 miliar kepada Ukraina sejak invasi Rusia dimulai pada Februari 2022.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>