Storm Shadow, Rudal Buatan Inggris yang Diduga Tewaskan Jenderal Rusia

CNN Indonesia
Rabu, 14 Jun 2023 18:07 WIB
Rudal jelajah Storm Shadow buatan salah satu negara anggota NATO, Inggris, menjadi perbincangan usai diduga menewaskan jenderal Rusia Sergei Goryachev.
Rudal Storm Shadow buatan Inggris. (AP/CPL PAUL SAXBY)
Jakarta, CNN Indonesia --

Rudal jelajah Storm Shadow buatan salah satu negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), Inggris, menjadi perbincangan usai diduga menewaskan jenderal Rusia Sergei Goryachev.

Blogger pro-Rusia mengatakan Goryachev tewas dalam serangan di Ukraina selatan, Zaporizhzhia, pada awal pekan ini, demikian dikutip Deutsche Welle.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Mei lalu, Inggris disebut mengirimkan rudal jelajah ke Ukraina untuk membantu mereka melawan pasukan Rusia. Pemerintah Kyiv telah menjamin senjata itu tak digunakan untuk menyerang di wilayah negara lain.

"[Pengiriman rudal itu] kesempatan terbaik Ukraina untuk membela diri terhadap kebrutalan Rusia yang terus berlanjut," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace pada awal Juni.

[Gambas:Video CNN]

Terlepas dari itu bagaimana kemampuan rudal Storm Shadow ini?

Rudal jelajah ini dikembangkan bersama Inggris dan Prancis. Peluru kendali tersebut juga memiliki kemampuan siluman atau sulit terdeteksi.

Saat mendekati target, pencari infra merah mencocokkan gambar target dengan gambar yang disimpan untuk memastikan serangan presisi dan mengurangi potensi kerusakan.

Storm shadow biasanya diluncurkan dari pesawat tempur. Saat dilepas. rudal akan terbang dengan ketinggian rendah dan mampu menghindari deteksi, demikian dikutip Business Insider.

Storm Shadow juga punya jarak tembak lebih dari 250 kilometer atau 155 mil. Jangkauan ini nyaris sepadan dengan kemampuan rudal taktis buatan Amerika Serikat, ATACMS, yang mencapai 185 mil.

Sementara itu, menurut perusahaan senjata Eropa, MBDA Missile Systems, Storm SHadow adalah senjata serangan dalam yang mampu dioperasikan siang dan malam di segala cuaca.

Rudal tersebut juga mempunyai sistem navigasi canggih untuk memastikan akurasi target.

"Setelah diluncurkan, senjata turun ke dataran tinggi untuk menghindari deteksi," demikian laporan di situs MBDA yang dikutip CNN.

(isa/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER