Kronologi Detail Kapal Selam Titan: Berangkat hingga Meledak

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 17:46 WIB
Berikut rincian kronologi sebelum kapal Titan dari berangkat hingga tim SAR menemukan puing-puing dan disebut meledak dihimpun berbagai sumber.
Kapal selam Titan mengangkut lima awak. (OceanGate Expeditions/Handout via AFP)

Selasa, 20 Juni

Pada 20 Juni, tim pencari kapal Titan mendengar suara dentuman dengan interval 30 menit di area pencari kapal yang hilang kontak itu.

Di sore hari, dentuman masih terdengar setelah empat jam, demikian menurut memo internal pemerintah AS.

Di malam hari, suara dentuman lebih banyak terdengar di area pencarian. Namun, setelah diselidiki lebih lanjut tim hanya mendapat hasil negatif alias tak menemukan apa-apa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di hari yang sama, Pesawat P3 Kanada menemukan objek persegi panjang putih di dalam air. Namun, ketika itu masih belum jelas objek yang dimaksud bagian dari Titan atau bukan.

Rabu, 21 Juni

Di hari ini, ketersediaan oksigen mulai menipis. Kapal Titan hanya memiliki cadangan oksigen untuk tiga sampai empat hari.

Jika dihitung dari waktu hilang kontak, kapal memiliki sisa cadangan oksigen untuk sekitar 40 jam.

Kamis, 22 Juni

Coast guard Amerika Serikat memperkirakan oksigen dalam kapal selam Titan akan habis paling lambat pada Kamis sore waktu setempat.

Di hari itu pula, tim SAR menemukan puing-puing yang diidentifikasi sebagai kapal Titan, di sekitar 200 meter dari bangkai Titanic.

Tak lama setelah penemuan tersebut, OceanGate menyatakan seluruh penumpang tewas.

"Kami kini meyakini bahwa CEO kami, Stockton Rush, Shahzada Dawood dan putranya Suleman Dawood, Hamish Harding, dan Paul-Henri Nargeolet, sayangnya telah meninggal," demikian pernyataan OceanGate di Twitter.

Mereka lalu berujar, "Hati kami bersama kelima jiwa itu dan setiap anggota keluarga mereka selama masa-masa tragis ini. Kami berduka atas hilangnya nyawa dan kegembiraan yang mereka punya untuk semua orang yang dikenal."

Komandan distrik Coast Guard Amerika Serikat, John Mauger, menduga kapal meledak di bawah air.

"Puing-puing itu konsisten dengan hilangnya ruang tekanan yang sangat besar," kata Mauger, dikutip The Guardian.

Namun, ia masih belum mengetahui waktu pasti "ledakan dahsyat" itu terjadi.

Ledakan kapal di bawah air bisa terjadi jika ada sesuatu yang menembus lambung kapal.

Jika hal tersebut terjadi dan bejana tekan kehilangan fungsinya, maka kapal meledak.

(isa/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER