Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan penghargaan kepada para pilot yang tewas, saat kelompok tentara bayaran Wagner Group memberontak akhir pekan kemarin.
"Keberanian dan pengorbanan diri para pilot pahlawan yang gugur menyelamatkan Rusia dari konsekuensi tragis yang menghancurkan," kata Putin, seperti dikutip Reuters, Selasa (27/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini merupakan penampilan perdana Putin di depan publik pada Senin (26/6), setelah Wagner Group mencoba melakukan pemberontakan dengan menyerbu Rostov dan Moskow pada Sabtu (24/6) lalu.
Wagner memberontak usai menuding Kementerian Pertahanan Rusia menyerang kamp militernya hingga menewaskan banyak personel.
Wagner mengerahkan tank-tank dan prajurit bersenjata lengkap ke jalanan, terutama menuju markas militer. Dalam aksi itu, sejumlah prajurit reguler pun dilaporkan tewas.
Hingga kini belum ada informasi resmi tentang berapa banyak pilot yang tewas atau berapa banyak pesawat yang ditembak jatuh.
Kendati begitu, beberapa saluran Telegram Rusia yang memantau aktivitas militer melaporkan sebanyak 13 pilot Kremlin tewas dalam pemberontakan.
Blogger Rybar menyebut tiga helikopter perang elektronik Mi-8 MTPR dan sebuah pesawat Il-18 beserta awaknya jatuh ditembak.
Reuters tidak bisa mengonfirmasi laporan tersebut secara independen. Belum diketahui pula dalam keadaan apa pesawat itu ditembak jatuh dan apakah pilotnya tewas.
Terkait pemberontakan ini, Putin menyebut "langkah-langkah telah diambil atas instruksi langsung" darinya guna menghindari "pertumpahan darah serius".
"Waktu diperlukan, antara lain, untuk memberi mereka yang telah melakukan kesalahan kesempatan untuk sadar, untuk menyadari bahwa tindakan mereka ditolak dengan tegas oleh masyarakat, dan bahwa petualangan di mana mereka terlibat memiliki konsekuensi tragis dan destruktif bagi Rusia dan negara kita," kata Putin.
Putin juga mengatakan bahwa pemberontakan itu mengancam keberadaan Rusia dan mereka yang berada di belakangnya akan dihukum.
Sementara itu, bos Wagner Yevgeny Prigozhin buka suara ihwal penembakan pesawat.
Dalam pesan audio berdurasi 11 menit yang diunggah di Telegram layanan persnya, dia mengatakan anak buahnya terpaksa menembak jatuh helikopter yang menyerang mereka saat mereka melaju dari selatan menuju ibu kota.
Dalam pesan itu, Prigozhin juga memberi petunjuk mengenai keberadaannya maupun kesepakatan antara dia dengan pemerintah Moskow guna menyetop pemberontakan.
(blq/dna)