AS Disebut Mungkin Kirim Pasukan jika Ukraina Kalah dari Rusia

CNN Indonesia
Kamis, 06 Jul 2023 08:44 WIB
Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan Washington bakal mengirim pasukan mereka jika Ukraina kalah dari Rusia dalam peperangan.
Pasukan AS yang bertugas untuk misi NATO. (AFP/ANDREI PUNGOVSCHI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengatakan Washington bakal mengirim pasukan mereka jika Ukraina kalah dari Rusia dalam peperangan.

Pence menyampaikan kemungkinan tersebut dalam wawancara di program radio Hugh Hewitt Show, seperti dikutip dari Newsweek.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam wawancara itu, Pence mengatakan "yang terjadi di Ukraina bukan sekadar perang, tapi kekejaman."

"Saya tak ragu jika Vladimir Putin akan mengalahkan Ukraina, itu tidak akan terlalu lama. Sebelum militer Rusia menyeberangi perbatasan (Ukraina), kami harus mengirim pasukan tempur pria dan wanita untuk melawan mereka," ujar Pence dikutip dari Newsweek.

Bakal calon presiden AS itu merupakan sosok yang paling lantang mendukung Ukraina melawan invasi Rusia sejak Februari 2022. Ia bahkan sempat mendatangi Ukraina untuk bertemu Presiden Volodymyr Zelensky dan menyambangi lokasi yang paling parah akibat gempuran Rusia.

[Gambas:Video CNN]

"Saya benar-benar yakin bahwa kepentingan nasional kami memberikan dukungan militer untuk Ukraina berperang mengusir invasi Rusia," tutur Pence saat berbicara kesannya usai mengunjungi Kyiv.

Pence mengatakan banyak terinspirasi dari mantan Presiden AS Ronald Reagan untuk memberikan dukungan total bagi Ukraina.

"Saya masih percaya dengan doktrin lama Reagan. Jika Anda punya kemauan kuat untuk memerangi musuh Amerika Serikat di tanah Anda (Ukraina), kami akan memberikan dukungan penuh kepada Anda melawan mereka di sana sehingga pria dan perempuan kami yang berseragam (militer) tidak harus melawan mereka. Saya akan terus bersuara mengenai itu dalam kampanye ini dan di seluruh negeri ini," kata Pence.

Meski sama-sama dari Partai Republik, sikap Pence amat berbeda dengan bakal calon presiden AS lainnya, Donald Trump, dalam menyikapi konflik Rusia dan Ukraina.

Trump sempat memuji Putin saat awal-awal perang meski tidak membenarkan invasi Rusia di Ukraina.

Dalam wawancara dengan CNN, Trump menghindari pertanyaan pihak mana yang akan memenangi perang Rusia vs Ukraina. Ia hanya mengatakan semua pihak harus menghentikan peperangan tersebut.

"Kita telah memberikan banyak perlengkapan kita, kita tidak punya cukup amunisi untuk negara kita sendiri. Kita tidak punya banyak amunisi karena terlalu banyak memberikan (ke Ukraina)," ujar Trump.

(bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER