Alasan Junta Niger Tolak Dimediasi Pihak Asing: Ada 'Suasana Ancaman'

CNN Indonesia
Rabu, 09 Agu 2023 18:50 WIB
Massa di Niger menyerang Kedutaan Besar Prancis, beberapa hari usai kudeta militer pecah di negara itu. Foto: REUTERS/STRINGER
Jakarta, CNN Indonesia --

Junta militer Niger menolak upaya mediasi yang ditengahi blok regional Afrika Barat, Uni Afrika dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), dua minggu usai kudeta pemerintah di negara tersebut.

Penolakan junta Niger yang disampaikan melalui sebuah surat itu menyinggung "suasana ancaman" yang timbul untuk melawan Niger.

Hal ini usai blok regional Afrika Barat (ECOWAS) mengancam akan menggunakan kekuatan militer, jika junta tidak membebaskan Presiden Mohamed Bazoum yang kini masih berada dalam penahanan.

Awal pekan ini, penjabat Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Victoria Nuland, bertemu dengan pemimpin kudeta Niger, Jenderal Abdourahamane Tchiani.

Pada pertemuan itu, junta melarang perwakilan pemerintah AS bertemu dengan Presiden Bazoum karena sedang berada di dalam "tahanan rumah virtual".

"Diskusi ini terkadang cukup sulit, karena sekali lagi, kami mendorong solusi yang bisa dinegosiasikan," kata Nuland, seperti dilansir Associated Press.

Dia menambahkan, "Tidak mudah mendapatkan daya tarik di sana. Mereka cukup tegas dalam penanganan, tentang bagaimana mereka ingin melanjutkan kondisi ini."

Niger adalah salah satu negara penting bagi Amerika Serikat dan sekutu Eropa, karena dianggap sebagai salah satu negara demokratis di wilayah Afrika Barat. Niger juga menjadi sekutu AS, terutama untuk memerangi kelompok jihad terkait Al Qaeda dan ISIS.

Sejauh ini AS belum menyatakan tindakan junta Niger itu sebagai sebuah kudeta. Sebab jika demikian, Niger akan kehilangan bantuan militer dan bantuan lainnya dari AS, yang jumlahnya mencapai ratusan juta dolar.

Pernyataan kudeta juga bisa berarti AS akan menarik dukungannya untuk pangkalan drone utama yang dibangun di Niger, untuk memantau para ekstremis.

Kudeta militer semakin merajalela di wilayah Afrika Barat dalam beberapa tahun terakhir. Mali dan Burkina Faso adalah negara tetangga Niger yang sudah dua kali mengalami kudeta sejak 2020.

ECOWAS sebagai blok regional di kawasan itu pun tak punya pengaruh besar. Beberapa yang dilalukan ECOWAS di antaranya memberlakukan sanksi ekonomi dan perjalanan, serta meningkatkan ancaman.

Meski begitu, junta Niger tetap enggan berdialog. Akhir pekan lalu, Niger menutup wilayah udara negara mereka dan menuduh kekuatan asing tengah mempersiapkan serangan.

Kudeta Niger sendiri dipicu anggapan militer bahwa pemerintah demokratis yang dipimpin Bazoum tak mampu melindungi negara dari ekstremis Islam.

Bazoum bahkan disebut telah meminta bantuan dari kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner Group.

(dna/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK