AS Lirik Australia Jadi Lokasi Uji Coba Rudal Hipersonik-Jarak Jauh

CNN Indonesia
Jumat, 11 Agu 2023 09:28 WIB
Jarak yang jauh dan banyaknya ruang terbuka membuat Australia dilirik AS jadi lokasi uji coba senjata hipersonik.
Ilustrasi uji coba rudal. Foto: Ozan KOSE / AFP
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon menyebut Australia cocok dijadikan lokasi uji coba senjata hipersonik AS dan senjata presisi jarak jauh lainnya, di bawah kesepakatan pertahanan AUKUS.

Menteri Angkatan Darat AS, Christine Wormuth, mengatakan kontribusi Australia dalam perjanjian AUKUS "tidak harus selalu berupa dolar".

AUKUS merupakan aliansi pertahanan tiga negara yakni Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Pakta itu ditandatangani pada akhir 2021, dan disebut-sebut sebagai cara melawan pengaruh China di kawasan Asia Pasifik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Wormuth, Australia bisa menjadi tempat pembuktian senjata-senjata di bawah pakta pertahanan ini.

"Satu hal yang dimiliki Australia adalah jarak yang jauh dan tanah yang relatif tidak berpenghuni," kata Wormuth kepada AFP.

Dia menambahkan, "Tantangan bagi AS jika berbicara soal hipersonik atau rudal serangan presisi, adalah menemukan ruang terbuka di mana kami benar-benar dapat menguji senjata ini."

Di bawah pakta AUKUS, fokus utama yang kini tengah dikerjakan adalah pembangunan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia.

[Gambas:Video CNN]

Namun kesepakatan itu belakangan semakin fokus pada pengembangan kemampuan canggih seperti tembakan presisi jarak jauh, kecerdasan buatan (artificial intelligence), dan senjata hipersonik.

China telah mengecam pakta AUKUS karena dianggap merusak perdamaian di kawasan. Tuduhan ini ditolak oleh Washington, Canberra dan London.

Kritikus juga mempertanyakan apakah AUKUS akan benar-benar kooperatif, terlebih kekuatan militer AS yang besar dianggap akan cenderung mendominasi.

Pada 13 Maret lalu, perjanjian AUKUS disepakati bersama dengan tujuan utama yakni menyediakan tiga kapal selam bertenaga nuklir kelas Virginia buatan AS bagi Negeri Kanguru.

Kapal selam bertenaga nuklir yang akan diberi nama SSN AUKUS ini akan dilengkapi sejumlah kemampuan mutakhir dibanding kapal selam konvensional.

Di antaranya kapasitas untuk beroperasi dalam waktu lama tanpa perlu naik ke permukaan, sehingga menjadikan SSN AUKUS seperti "siluman" yang sulit terdeteksi.

Pakta ini menuai kritikan dari berbagai pihak. China misalnya, menuding AS dan sekutunya mencoba menciptakan aliansi pertahanan seperti NATO di Kawasan Asia Pasifik.

Indonesia turut bersuara soal rencana AUKUS. Kemlu RI telah meminta Australia untuk mematuhi kesepakatan non-proliferasi senjata nuklir dan Pengamanan Badan Tenaga Atom Internasional (International Atomic Energy Agency/IAEA).

(dna/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER