Junta Militer Niger Bentuk Kabinet Baru, Tunjuk PM Transisi

Junta militer Niger telah menunjuk perdana menteri baru dan membentuk kabinet usai melancarkan kudeta pada akhir Juli lalu.

Berdasarkan dekrit yang dibacakan Sekretaris Jenderal Pemerintah Mahamane Roufai Laouali, junta Niger menunjuk Ali Lamine sebagai perdana menteri transisi, demikian dikutip AFP.

Junta menunjuk 21 menteri untuk menjalankan pemerintah baru. Sejumlah jenderal militer akan menduduki menteri pertahanan dan menteri dalam negeri.

Sejauh ini, belum ada informasi lebih lanjut siapa saja yang menduduki posisi menteri.

Pengumuman kabinet baru itu muncul saat blok Afrika Barat, ECOWAS, tengah menggelar rapat membahas rencana aksi merespons situasi Niger.

Pertemuan itu berlangsung di Ibu Kota Nigeria, Abuja. Blok ini diprediksi akan menyepakati tindak lanjut di Niger, termasuk intervensi militer. Pertemuan itu diketuai oleh Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu.

Sebelum ECOWAS menggelar rapat, utusan Nigeria, Lamido Muhammad Sanusi, sempat berusaha bertemu pemimpin kudeta Abdourahmane Tchiani.

"Kami akan terus melakukan yang terbaik untuk menyatukan kedua pihak untuk meningkatkan pemahaman. Inilah saatnya diplomasi publik," kata Sanusi, seperti dikutip Reuters.

Kedua pihak yang dimaksud yakni ECOWAS dan junta Niger.

Niger tengah bergejolak usai Tchiani melancarkan kudeta pada 26 Juli. Ia dan personel militer lain menangkap Presiden Niger Mohamed Bazoum beserta menteri-menterinya.

Sejumlah komunitas internasional dan organisasi internasional mendesak junta untuk membebaskan Bazoum.