Jaksa di Distrik Fulton County mengeluarkan surat perintah penangkapan eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang dituduh berupaya menggagalkan hasil pemilu AS 2020 lalu.
Kabar lainnya mengenai kampung Muslim di India yang berisi 300 rumah, toko dan lapak di negara bagian Haryana, dihancurkan menggunakan buldoser.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut rangkuman berita selama 24 jam terakhir dalam Kilas Internasional pagi ini, Rabu (16/8).
Jaksa Distrik Fulton County Fani Willis mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap eks Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pada Senin (14/8).
Surat penangkapan itu terkait upaya Trump dan timnya, yang dituduh menggagalkan pemilihan umum (pemilu) AS pada 2020 lalu. Pengadilan juga menyatakan Trump dan 18 terdakwa yang terlibat kasus itu menyerahkan diri hingga 25 Agustus.
"Setelah dakwaan, seperti proses normal dalam hukum Georgia, dewan juri mengeluarkan surat perintah penangkapan bagi mereka yang didakwa," kata Willis, seperti dikutip CNN.
Ia kemudian berujar, "Saya memberikan kesempatan kepada para terdakwa untuk menyerahkan diri secara sukarela selambat-lambatnya tengah hari pada hari Jumat, tanggal 25 Agustus."
Kualitas udara belakangan menjadi perhatian publik setelah polusi di Ibu Kota Jakarta terasa semakin memburuk menyusul musim panas yang cukup ekstrem saat ini.
Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 170 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5.
Salah satunya dikhawatirkan bisa meningkatkan pasien dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Di sisi lain, terdapat banyak kota-kota padat penduduk namun dengan kualitas udara yang tetap baik. Beberapa kota ini bahkan memiliki tingkat polusi paling rendah.
Di antara kota-kota itu adalah Wina di Austria hingga Zurich di Swiss.
Pihak berwenang di India, menghancurkan sekitar 300 rumah, toko dan lapak di satu-satunya distrik mayoritas muslim, Nuh, negara bagian Haryana pada pekan lalu.
Salah satu warga di Nuh, Abdul Rasheed, menceritakan polisi mengunci dia dalam bus saat buldoser menghancurkan tokonya.
Sebelumnya, terjadi bentrok usai prosesi kelompok Hindu sayap kanan Dewan Hindu Dunia (VHP/ Vishwa Hindu Parishad) dan sayap pemuda, Bajrang Dal, mencapai Nuh.
Organisasi tersebut memang kerap diasosiasikan dengan protes kekerasan yang menargetkan minoritas agama, terutama Islam dan Kristen.
(dna)