Kisah Masa Kecil Robert Mugabe, Diktator Zimbabwe Paling Lama Berkuasa
Robert Mugabe tercatat menjadi Presiden Zimbabwe paling lama di negara ini.
Ia juga memiliki kisah masa kecil yang unik. Selama berkuasa, ia mendapat julukan pemerintahan tiran. Mugabe memimpin Zimbabwe selama 30 tahun.
Sebelum duduk di kursi kepresidenan, Mugabe memiliki masa kecil yang tak biasa.
Mugabe lahir pada 21 Februari 1924 di Kutama, Rhodesia Selatan. Ayah dia Gabriel Matibili merupakan tukang kayu, sementara ibunya, Bona, termasuk kelompok etnis terkemuka Shona.
Ia anak ketiga dari enam bersaudara. Namun, dua kakak Mugabe meninggal pada 1934.
Mugabe menghabiskan pendidikan di sekolah elite Sekolah Katolik Roma, Kutama College. Mugabe lebih senang menyendiri dan menghabiskan waktu dengan membaca buku, demikian dikutip The Famous People.
Laki-laki itu lalu melanjutkan pendidikan ke Universitas Fort Hare, Afrika Selatan, dan lulus pada 1951.
Di masa itu, Mugabe terpengaruh ideologi Marxis dan pandangan Perdana Menteri Ghana Kwame Nikrumah. Ia juga mengidolakan Mahatma Gandhi yang dianggap sebagai perjuangan warga India untuk merdeka.
Belum cukup dengan itu, Mugabe belajar di Salisbury, Gwelo, dan Tanzania. Dia mendapat lebih dari enam gelar.
Setelah lulus, Mugabe menjadi pengajar di Chalimbana Teacher Training College di Rhodesia utara dari 1955 hingga 1958.
Dua tahun usai menjadi guru, Mugabe bergabung dengan partai pro-kemerdekaan Partai Nasional Demokrasi (National Democratic Party/NDP). Setelah itu, dia membentuk kelompok Persatuan Warga Afrika Zimbabwe (Zimbabwe African Peoples Union/ZAPU).
Pada 1963, Mugabe cabut dari ZAPU dan membentuk Persatuan Nasional warga Afrika Zimbabwe (Zimbabwe African National Union/ZANU).
Setahun kemudian, ZANU dan ZAPU secara resmi dilarang pemerintah kolonial Rhodesia. Mugabe lalu dijebloskan ke bui di bawah pemerintahan koloni.
Rhodesia merupakan wilayah koloni Britania Raya yang dipimpin minoritas kaum putih. Dulu, Rhodhesia mencakup Zimbabwe dan Zambia.
Pada 1965, Perdana Menteri Rhodesia Ian Smith mendeklarasikan Kemerdekaan Unilateral untuk Rhodesia. Aksi ini menggagalkan rencana Inggris yang ingin memerintah wilayah itu.
Langkah tersebut juga memicu kecaman internasional, demikian menurut laporan History.
Mugabe sementara itu, mengajar bahasa Inggris kepada narapidana lain saat di penjara. Karena inisiatif ini, dia memperoleh beberapa gelar sarjana melalui korespondensi dari Universitas London.
Dia baru bebas pada 1974. Di tahun yang sama, Mugabe mengambil alih penuh kekuasaan di ZANU.
Mugabe lalu kembali ke Rhodesia selatan dan mengumpulkan pasukan peserta pelatihan pemberontakan Rhodesia.
Perjuangan berlanjut hingga 1970-an. Ketika itu, ekonomi Zimbabwe mulai gonjang-ganjing. Kemudian pada 1979, koloni Inggris sepakat meninjau peralihan ke pemerintahan mayoritas kulit hitam.
Tahun berikutnya, Rhodesia Selatan memperoleh kemerdekaan dari Inggris dan menjadi Republik Zimbabwe yang merdeka.
Lanjut baca di halaman berikutnya...