Wagner Group Masih 'Gentayangan' di Afrika, Negara Apa Saja?

CNN Indonesia
Rabu, 30 Agu 2023 17:12 WIB
Pengaruh bayarean Wagner Group dinilai masih kuat meski pemimpinnya, Yevgeny Prigozhin, dinyatakan tewas.
Tentara Wagner Group saat melatih pasukan Belarus. (AP/)

Sudan

Sudan menjadi negara di Afrika yang paling dipengaruhi Rusia. Wagner group telah aktif di Sudan selama beberapa tahun dan mendukung keamanan militer pemerintah. Dikutip dari Middle East Monitor, Wagner terlibat dalam penambangan emas, penyebaran disinformasi, dan perancang skema pro-demokrasi di Sudan.

Wagner Group juga membantu para pemimpin Sudan yang ingin merebut kekuasaan. Wagner memasok rudal ke Pasukan Dukungan Cepat Sudan (RSF) untuk melawan tentara negara tersebut, dikutip dari CNN.

Rudal yang dikirimkan oleh Wagner membantu menyokong perjuangan pemimpin RSF, Mohamed Hamdan Dagalo, untuk merebut kekuasaan dari Jenderal Abdel Fattah al-Burhan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mali

Wagner Group turut menjalankan aksinya di Mali, Afrika. Wagner Group muncul di saat yang sangat menyulitkan bagi Mali. Hal ini diperkuat dengan cara Wagner Group masuk di negara pusat perlawanan kontra terorisme seperti Mali.

Menurut Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS), komunitas Internasional seharusnya mempertibangkan kembali upaya invasi Rusia di negara Afrika yang semakin sulit dikontrol.

Wagner dianggap berpura-pura untuk melatih militer lokal, tetapi sebenarnya ingin memasukkan doktrin politik Rusia demi mendapatkan keuntungan finansial.

Pengaruh yang diberikan pasukan Wagner kepada tentara Mali ditunjukkan dengan peristiwa pembantaian dan pembunuhan pada Desember 2022. Human Right Watch melaporkan bahwa angkatan bersenjata Mali dan Wagner telah mengeksekusi dan menculik puluhan warga sipil di wilayah tengah Mali.

Mereka juga tidak segan-segan menjarah dan menghancurkan properti publik, serta menyiksa para tahanan di kamp militer.

Burkina Faso

Ratusan tentara Perancis diusir dengan ditetapkannya junta Burkina Faso pada 2022. Timbul sinyal bahwa Burkina Faso mulai mendekatkan diri ke Rusia, terutama dengan tentara bayaran Wagner Group.

Sinyal tersebut terlihat dengan pernyataan rezim junta Burkina Faso yang ingin emas senilai US$30 juta diserahkan untuk kepentingan publik. Tidak jelas apa maksud dari kepentingan publik tersebut. Muncul spekulasi bahwa uang tersebut akan digunakan untuk menyewa tentara bayaran, Wagner Group.

"Mungkin kebetulan bahwa Burkinabe menuntut pembelian emas tersebut tepat setelah mereka mengusir Prancis dan mulai mendekati Rusia," kata William Linder, pensiunan perwira CIA dan kepala 14 North Strategies, sebuah organisasi yang berfokus pada Afrika, dikutip dari Associated Press News.

"Namun, hal ini menimbulkan ketakutan di kalangan investor bahwa negara akan mengingkari perjanjian yang ada dan merugikan penambang industri yang sudah mapan untuk membayar kontraktor militer Rusia," ia menambahkan.

(tim/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER