Jepang Buang Limbah Nuklir Fukushima, Oposisi Korsel Akan Mogok Makan

CNN Indonesia
Kamis, 31 Agu 2023 15:25 WIB
Pemimpin oposisi Korea Lee Jae Myung memutuskan mogok makan karena kesal dengan cara Presiden Yoon Suk Yeol menyikapi limbah nuklir Fukushima.
Pemimpin oposisi Korsel Lee Jae Myung akan mogok makan buntut Jepang buang limbah nuklir Fukushima ke laut. (REUTERS/KIM HONG-JI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemimpin oposisi Korea Selatan Lee Jae Myung memutuskan mogok makan hingga batas waktu yang tak ditentukan karena kesal dengan cara Presiden Yoon Suk Yeol menyikapi Jepang buang limbah nuklir Fukushima ke laut.

Diberitakan The Korea Times, Lee bertindak demikian karena menilai Yoon merusak demokrasi dan menghancurkan mata pencaharian masyarakat Korsel.

"Pemerintahan Yoon Suk Yeol telah merusak tatanan konstitusional, demokrasi, dan mendeklarasikan perang terhadap rakyat," kata Lee, seperti dikutip The Korea Times, Kamis (31/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya akan mencegah kerusakan demokrasi dengan tekad untuk mengorbankan hidup saya. Sebagai upaya terakhir, saya akan mogok makan tanpa batas waktu mulai hari ini," lanjut dia.

Lee mengajukan tiga tuntutan dalam aksinya ini. Pertama, dia mendesak Yoon meminta maaf karena merusak mata pencaharian dan demokrasi rakyat.

Kedua, Yoon harus menyuarakan penolakan atas pembuangan limbah pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima Jepang. Kemudian ketiga, merombak kabinet pemerintahan.

Sejak Jepang mengumumkan rencana membuang limbah PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik, warga Korea Selatan memang memprotes keras karena takut kandungan radioaktif limbah menyebabkan masalah di kemudian hari.

Masyarakat Korsel bahkan berbondong-bondong memburu garam laut sebelum Jepang mulai membuang limbah sehingga membuat harga komoditas itu melambung tinggi.

Banyak pula nelayan yang khawatir produk lautnya rugi seiring dengan ketakutan warga mengonsumsi makanan laut.

Karena kekhawatiran ini, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi pun datang ke Korsel untuk memberikan penjelasan.

Namun, Parlemen Korsel justru mengkritik IAEA dengan menyebut bahwa badan itu mengabaikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Parlemen juga menilai perizinan IAEA akan limbah nuklir ini bisa menjadi preseden buruk yang bisa saja mendorong negara-negara lain untuk membuang limbah nuklir ke laut.

[Gambas:Video CNN]

Seoul sendiri secara resmi menyatakan tak menemukan masalah pada aspek ilmiah dan teknis dari pembuangan limbah tersebut.

Selain Korsel, China juga memprotes keras keputusan Jepang membuang limbah dengan kandungan tritium itu. China sampai-sampai ogah menerima impor makanan laut dari sejumlah wilayah Jepang karena was-was bahaya tritium.

Jepang sendiri sudah menyatakan bahwa air limbah yang dibuang telah diencerkan dan disaring untuk dibuang semua zat radioaktif yang berbahaya, kecuali tritium. Mereka mengklaim kadar tritium dalam limbah sudah sesuai dengan standar keamanan internasional.

(blq/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER