Jakarta, CNN Indonesia --
Militer Gabon menunjuk Kepala Garda Republik Jenderal Brice Oligui Nguema sebagai pemimpin transisi usai menggulingkan Presiden Ali Bongo pada Rabu (30/8).
"Jenderal Oligui Nguema Brice, dengan suara bulat, ditunjuk sebagai pemimpin Komite Transisi dan Pemulihan Lembaga, ketua transisi," kata seorang perwira di hadapan puluhan perwira senior, menurut siaran pers yang dibacakan di Gabon 24.
Militer juga mengumumkan pemberlakuan jam malam mulai Kamis (31/8) menyusul kekacauan tersebut. Mereka mengatakan jam malam dimulai pukul 18.00 hingga 06.00 waktu setempat hingga waktu yang belum bisa ditentukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa Brice Oligui Nguema?
Jenderal Brice Oligui Nguema merupakan Kepala Garda Republik Gabon yang dikenal setia melayani ayah Ali Bongo, yakni Omar Bongo, semasa dia masih memerintah Gabon.
Dia disebut orang yang bijaksana dan tertutup, yang bahkan saat kudeta absen dari pengumuman penggulingan Bongo. Dia baru muncul kala Bongo ditahan dan saat warga merayakan kudeta militer di sepanjang jalan-jalan ibukota Libreville.
Nguema merupakan putra dari seorang anggota Fang, kelompok etnis utama Gabon. Ia dibesarkan di Provinsi Haut-Ogooue oleh ibunya.
Dikutip dari AFP, dia merupakan ajudan Omar Bongo, yang telah memerintah Gabon selama 41 tahun sebelum wafat pada 2009 dan digantikan Ali Bongo.
[Gambas:Video CNN]
"Dia adalah seseorang yang mengenal aparat militer Gabon dengan sangat baik, seorang prajurit yang baik, dilatih di sekolah militer yang baik," kata seorang anggota Partai Demokrat Gabon (PDG) yang ingin anonim.
Mantan rekan dekatnya juga mengatakan kepada AFP bahwa Nguema sangat dekat dengan Omar Bongo, sampai-sampai melayaninya dari 2005 hingga akhir ajalnya.
Lanjut baca di halaman berikutnya...
Seorang Julius Caesar
Setelah Ali Bongo memimpin, Nguema dipindah tugas sebagai atase militer di Kedutaan Besar Gabon di Maroko dan Senegal selama 10 tahun.
Dia lalu menjadi kepala intelijen garda republik setelah menggantikan saudara tiri Ali Bongo, Frederic Bongo, pada 2018.
Per 2019, dia menjadi pemimpin garda republik, unit tentara terkuat di negara itu, dan digambarkan sebagai sosok yang kharismatik dan dihormati.
Selama memegang jabatan ini, Nguema mendorong Ali Bongo meningkatkan kondisi kerja dan kehidupan anak buahnya dengan meningkatkan fasilitas para prajurit, mendanai sekolah untuk anak-anak tentara, serta memperbaiki beberapa akomodasi.
Langkah-langkah itu pun membuatnya mendapatkan rasa hormat dan simpati dari rekan-rekannya, demikian menurut sumber PDG.
"Dia tidak banyak bicara, tapi sangat dihargai oleh anak buahnya. Dia seorang Julius Caesar dan Julius Caesar peduli dengan kenyamanan legiunnya," kata sumber tersebut, merujuk pada jenderal Romawi yang juga mengambil alih kuasa.
Saat kudeta berlangsung, sejumlah siaran menunjukan Nguema diangkat tinggi-tinggi oleh para prajurit militer. Militer menyorakkan dia dengan sebutan "Presiden Oligui".
Seorang pengusaha
Selain dikenal sebagai seorang tentara, Nguema juga dikenal sebagai pengusaha dan diyakini merupakan jutawan di kalangan pengusaha Gabon.
Menurut penyelidikan tahun 2020 oleh The Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) tentang aset keluarga Bongo di Amerika Serikat, Nguema berinvestasi di real-estate dengan membayar tunai.
"Dia membeli tiga properti di lingkungan kelas menengah dan pekerja di pinggiran Maryland Hyattsville dan Silver Spring, tepat di luar ibu kota, pada 2015 dan 2018. Rumah-rumah itu dibeli dengan total lebih dari 1 juta dolar tunai," demikian laporan.
Saat wartawan menanyakan Nguema soal properti ini, dia mengatakan bahwa itu merupakan urusan pribadi.
"Saya rasa entah itu di Prancis atau di Amerika Serikat, kehidupan pribadi adalah kehidupan pribadi yang harus dihormati," ujar dia, seperti dikutip Al Jazeera.