Korea Utara dan China memiliki hubungan yang erat sehingga dianggap saling bersekutu. Antara Korea Utara dan China terdapat perjanjian bantuan dan kerjasama timbal balik yang ditandatangani pada Tahun 1961. Hal ini juga menjadi alasan bagi Kim Jong Un untuk melakukan beberapa kali kunjungan ke China.
Kim Jong Un telah datang ke China sebanyak dua kali menggunakan kereta Taeyangho. Kim datang ke China pada Tahun 2018 untuk membahas tentang persekutuan politik dan kerja sama ekonomi.
Dilansir dari USA Today, ini adalah perjalanan luar negeri pertama bagi Kim Jong Un setelah memimpin Korea Utara sejak Tahun 2011.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kim kembali datang ke China menggunakan kereta bajanya pada Tahun 2019. Kedatangan Kim ke Beijing diperkirakan untuk menemui Presiden Xi Jin Ping sebelum melanjut perjalanan ke Vietnam. Saksi mata melihat sebuah kereta baja melintasi perbatasan Korea Utara dan China.
Vietnam menjadi negara selanjutnya yang pernah dikunjungi Kim Jong Un menggunakan kereta Taeyangho. Dikutip dari majalah Time, Kim melintasi lebih dari 2.000 mil dari stasiun Pyongyang menuju ke Stasiun Dong Dang, Vietnam untuk bertemu dengan Presiden AS, Donald Trump.
Pertemuan ini merupakan pertemuan kedua kali yang membahas tentang nuklir. Kim datang ke Vietnam atas undangan Presiden Vietnam, Nguyen Phu Trong, ketua partai komunis yang berkuasa.
Pemerintah Vietnam memperketat keamanan di Hanoi menjelang kedatangan Kim Jong Un. Pertemuan berlokasi di Government Guest House dan disiapkan Hotel Metropole sebagai tempat cadangan.
Para pekerja menghiasi area acara dengan bunga dan bendera Korea Utara, Amerika, dan Vietnam.
Pertemuan tersebut membahas tentang sanksi internasional yang dikenakan kepada Korea Utara dan pangkalan nuklir Pyongyang, dilansir dari Deutsche Welle.
(cpa/bac)