Pasukan Hamas maupun militer Israel bertempur saling menyerang.
Israel dalam tiga hari berhasil membalikkan situasi dengan kembali menguasai dan mengamankan pagar perbatasan Gaza. Dilansir dari Al Jazeera, jumlah korban yang tercatat di Gaza sampai hari ini, Rabu (11/10) adalah 1.055 warga meninggal dunia dan 5.148 luka-luka.
Sedangkan, di Israel ditemukan 1.200 orang tewas dan 2.800 luka-luka menurut laporan militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi saling serang antara kedua negara ini tentu menyedot perhatian dan keprihatinan dunia internasional. Terbentuk dua kubu kelompok yang mendukung Israel dan Palestina. Dukungan ini juga menyangkut politik, strategi, serta sentimen masing-masing negara terhadap Israel dan Palestina.
Dalam Operasi Pedang Besinya untuk membalas Hamas, pasukan militer Israel mendapatkan bantuan dari sejumlah negara.
Berikut daftar negara yang membantu Israel.
Sejumlah bala bantuan dikirimkan Amerika Serikat sesaat setelah Hamas menyerang Israel pada akhir pekan lalu. Dilansir dari US News and World Report, Amerika mengirim kapal induk tercanggih dan terbaru dari angkatan laut, USS Gerald R.Ford, dan beberapa peralatan, sumber daya, serta amunisi yang akan tiba di Israel dalam beberapa hari mendatang.
Antara Israel dan Amerika telah terbentuk hubungan persahabatan sejak Tahun 1951. Israel menjadi negara yang menerima bantuan ekonomi dan militer terbesar dari Amerika pada Tahun 1974-2002 dan Tahun 2021.
Selama ini, Amerika telah menggelontorkan uang lebih dari 260 miliar USD dan tambahan 10 miliar USD untuk sistem pertahanan rudal.
Menteri Angkatan Darat Amerika, Christine Wormuth, mengatakan akan mengajukan dana tambahan ke kongres agar bisa mendukung serangan di Israel dan Ukraina.
Amerika menjadi negara pertama yang dengan cepat merespon serangan Hamas ke Israel. Sesaat setelah Hamas meluncurkan ribuan roketnya, Presiden Amerika Joe Biden langsung berkomunikasi dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Inggris mendukung penuh serangan balasan yang diluncurkan Israel kepada Palestina yang dianggap sesuai dengan hukum internasional.
"Kami mendukung Israel menggunakan haknya untuk membela diri dan mengambil tindakan proporsional untuk mengakhiri kekerasan," kata Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, dikutip dari Reuters.
Komunikasi terus berlanjut dengan pemerintah Israel karena diperkirakan 50.000 sampai 60.000 warga Inggris masih terjebak di wilayah Israel dan Gaza. Pemerintah Inggris mengatakan siap mengirim bantuan jika Israel meminta bantuan. Pada Senin (9/10), diadakan pertemuan Cobra yang dipimpin oleh Sunak untuk mendiskusikan tanggapan Inggris terhadap serangan mendadak Hamas ke Israel.
Saat ini, Inggris menjadi salah satu sekutu terkuat Israel yang telah menyiapkan berbagai jenis peralatan untuk melindungi Israel.
"Dan seperti yang saya katakan kepada perdana menteri [Israel], kami akan terus memberikan - baik itu dukungan diplomatik, intelijen atau keamanan - sesuai kebutuhan mereka," kata Sunak, dikutip dari The Guardian.
Saat ini, kapal induk terkuat dan terbesar milik Inggris, HMS Queen Elizabeth, sedang melakukan latihan di Artik. Kapal ini mungkin akan tiba dalam beberapa hari di Timur Tengah untuk bisa membantu Israel, dilansir dari Inews.
Perancis masuk dalam daftar negara yang mendukung Israel dalam perangnya melawan Palestina, terutama pasukan Hamas. Sejak beberapa hari lalu, sejumlah pasukan cadangan Israel-Perancis menuju ke Tel Aviv untuk bergabung dengan pasukan Israel lainnya melakukan serangan bersenjata.
Dilansir dari Anadolu Agency, banyak tentara Israel-Perancis yang mengambil penerbangan sedini mungkin untuk menuju ke Israel dan membantu para pasukan militer disana.
Pemerintahan Perancis sempat mendapat kecaman dari masyarakat karena mengizinkan orang melakukan perjalanan ke Israel untuk membantu perang, tetapi melarang perjalanan ke Palestina. Dalam aksinya mendukung Israel, Perancis bergabung dengan negara-negara besar lainnya, seperti Amerika, Inggris, Jerman, dan Italia.
Lanjut baca di halaman berikutnya...