ANALISIS

Mungkinkah Iran Tersulut jika Israel Invasi Jalur Gaza Palestina?

CNN Indonesia
Kamis, 19 Okt 2023 09:15 WIB
Mungkinkah Iran tersulut jika Israel invasi Jalur Gaza? (iStock/Rainer Puster)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perang antara milisi Hamas Palestina dengan Israel kian panas sejak meletus pada 7 Oktober lalu.

Pada Minggu (15/10), pasukan militer Israel menyatakan siap melancarkan serangan darat besar-besaran ke Jalur Gaza. Juru bicara militer Israel, Letnan Richard Hecht, mengatakan pihaknya sedang menunggu 'lampu hijau' mengenai waktu pelaksanaan serangan tersebut.

"Kami akan mengadakan diskusi dengan para pemimpin politik kami," kata Hecht, seperti dikutip AFP.

Mendengar rencana ini, Iran pun merespons dengan memperingatkan bahwa "tindakan pencegahan" terhadap Israel mungkin saja terjadi "dalam beberapa jam mendatang", jika Negeri Zionis benar-benar melangkahkan kaki memasuki Gaza.

"Kemungkinan tindakan pencegahan oleh kelompok perlawanan diperkirakan terjadi dalam beberapa jam mendatang. Semua opsi terbuka dan kita tidak bisa acuh terhadap kejahatan perang yang dilakukan terhadap rakyat Gaza," kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, seperti dikutip The Guardian.

Iran melontarkan peringatan tersebut lantaran negara itu merupakan sekutu Hamas. Seiring dengan itu, Iran mewanti-wanti bahwa rencana Israel menginvasi darat Gaza bakal memperluas konflik di Timur Tengah.

Lantas, apakah Iran bakal ikut berperang melawan Israel jika Tel Aviv benar melancarkan serangan darat ke Gaza?

Pakar kajian Timur Tengah dari Universitas Indonesia, Sya'roni Rofii, mengatakan peluang Iran ikut perang dengan Hamas melawan Israel merupakan spekulasi yang terlampau jauh karena hanya akan memperparah ketegangan di Timur Tengah jika Iran ikut campur dalam perang kedua wilayah tersebut.

"Jika ada skenario perang terbuka antara Israel dengan Iran, tentu saja spekulasi itu terlalu jauh karena jika Israel dengan Iran terlibat langsung maka boleh jadi Amerika akan turun ikut campur untuk urusan tersebut," kata Sya'roni kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/10).

Sya'roni mengatakan ada kemungkinan konflik Timur Tengah itu merembet bukan cuma ke Amerika Serikat, tetapi juga ke Rusia dan China selaku negara-negara yang vokal mendukung Palestina.

Jika ini terjadi, tentu konflik yang sangat besar akan meledak di antara negara-negara adikuasa tersebut.

"Karena situasi saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya lantaran di belakang Hamas ada Hizbullah, ada Iran, ada Rusia, dan China. Jadi ada banyak aktor yang terlibat. Itu membuat dimensi internasional dari konflik ini lebih tinggi dibanding sebelumnya," ucap Sya'roni.

Menurut Sya'roni, Iran tentu akan menghindari konfrontasi langsung dengan Israel karena pertimbangan strategi dan dinamika politik kawasan.

Iran hindari konfrontasi langsung dengan Israel

Kendati begitu, menurutnya, Iran bakal terlibat secara tidak langsung melalui dukungannya ke Hamas dan Hizbullah, milisi di Lebanon yang juga sekutu Iran dan kini ikut menggempur Israel di perbatasan mereka.

"Iran tidak terlibat secara langsung namun kemungkinan membantu dari sisi suplai data intelijen, suplai persenjataan, terutama Hizbullah. Apalagi yang terjadi sekarang ini ada konflik langsung yang melibatkan langsung Israel dengan Lebanon karena mereka berbatasan," tutur Sya'roni.

Sejak perang Hamas vs Israel pecah, Hizbullah memang ikut melancarkan serangan ke perbatasan Lebanon dengan Israel. Milisi itu membombardir tank-tank Israel dan meluncurkan serangan-serangan roket hingga mortir terhadap pasukan Negeri Zionis.

Hizbullah merupakan sekutu Hamas yang juga mendapat sokongan dari Iran. Sama dengan Hamas, Hizbullah bermusuhan dengan Israel karena pendudukan Negeri Zionis yakni di selatan Lebanon.

Lanjut baca ke halaman berikutnya...

Tentangan besar dunia


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :