Warga Yahudi di Eropa Serukan Bela Palestina Lawan Penindasan Israel

CNN Indonesia
Selasa, 24 Okt 2023 12:45 WIB
Sejumlah warga Yahudi di negara-negara Eropa menyerukan untuk membela Palestina untuk melawan penindasan Israel di Jalur Gaza.
Demo warga Prancis mendukung Palestina. (AFP/DIMITAR DILKOFF)

Warga Yahudi di Spanyol yang pernah dibesarkan di Yerusalem, Naama Farjoun, secara terbuka mengungkapkan dirinya sebagai anti-Zionis.

Zionisme merupakan sebuah pemikiran bahwa orang-orang Yahudi berhak menguasai dan mendirikan negara Israel di wilayah Levan atau dikenal orang-orang Arab sebagai Syam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farjoun memilih meninggalkan Israel pada Januari 2001 atau beberapa bulan setelah insiden Intifada kedua. Saat ini ia memilih menetap di Kota Valencia.

"Saya meninggalkan (Israel) karena tidak tahan lagi menerima beban sebagai warga (Israel) yang diistimewakan," ujar Farjoun.

Perempuan 54 tahun itu bahkan mengaku marah atas pendudukan dan diskriminasi orang-orang Israel terhadap warga Palestina.

Farjoun mengatakan kepada Al Jazeera bahwa serangan Hamas terhadap Israel membawa kesedihan mendalam menyebabkan penderitaan banyak orang yang tak kuat mendahannya.

Meski demikian, aksi Hamas itu tak bisa disalahkan begitu saja secara sepihak.

"Saya percaya sejumlah peristiwa tragis merupakan akibat langsung atas pelecehan, penindasan, kekerasan, dan perampasan oleh negara Israel selama bertahun-tahun," ucap Farjoun.

Warga Yahudi di luar maupun di Israel yang menyuarakan penolakan terhadap penindasan oleh Zionis tentu bukan hal baru. Meski demikian, mereka kerap menerima hukuman yang dianggap tidak masuk akal.

Salah satunya adalah warga Israel keturunan Yahudi, Joseph Abileah, kelahiran Austria. Ia menjadi warga pertama yang diadili karena menolak penugasan militer setelah beberapa bulan negara Yahudi itu dibentuk pada 1948.

Pemain biola itu berhasil lolos dari hukuman penjara dan sikapnya itu menjadi perintis bagi generaasi Israel berikutnya yang menolak wajib militer atas dasar hati nurani.

Salah satu warga Inggris keturunan Yahudi, Tom London, juga mengungkapkan keprihatinannya lantaran tak bisa leluasa menyuarakan penolakan penindasan Israel terhadap warga Palestina di media sosial.

Ia mengakui tak sedikit orang-orang Yahudi yang membela hak warga Palestina dirundung di media sosial seperti X.

(isa/bac)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER