Hamas memiliki hubungan erat dengan kelompok Hizbullah di Lebanon. Hamas dan Hizbullah juga sama-sama ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat.
Hamas adalah bagian dari Front Perlawanan yang mencakup Iran, Suriah, dan Hizbullah di Lebanon, yang menentang kebijakan Amerika atas Timur Tengah dan Israel, dikutip dari Al Jazeera.
Tak lama setelah perang antara Israel vs Hamas pecah pada 7 Oktober lalu, milisi Hizbullah turut melancarkan serangan dari perbatasannya di selatan ke wilayah Israel hingga memicu serangan balasan. Sehari setelah perang pecah, pasukan Hizbullah juga sempat baku tembak dengan militer Israel di perbatasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hizbullah bahkan terang-terangan mengatakan mereka berkomunikasi langsung dengan Hamas di hari milisi Palestina itu melancarkan serangan dadakan ke Israel pada 7 Oktober.
Sejak 7 Oktober, Hizbullah terlibat dalam baku tembak lintas batas dengan Israel. Hizbullah bahkan disebut mengizinkan milisi Hamas menyusup masuk Israel melalui perbatasan Lebanon yang mereka kuasai.
Hizbullah mengatakan telah meluncurkan roket dan antileri pemandu di tiga pos Shebaa Farms sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina.
"Dalam perjalanan untuk membebaskan sisa tanah Lebanon yang kami duduki dan dalam solidaritas dengan perlawanan Palestina yang menang dan rakyat Palestina yang teguh, kelompok komandan syahid Haji Imad Moghniyeh di Perlawanan Islam melakukan serangan pada hari Minggu ini, 08 Oktober , 2023, menargetkan 3 lokasi pendudukan Zionis di wilayah Peternakan Shebaa Lebanon yang diduduki," kata Hizbullah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sampai mengultimatum jika Hizbullah terus mendukung Hamas maka Israel tak segan menyeret Lebanon dalam peperangan.
Hizbullah dibentuk oleh Iran pada 1982 di tengah perang sipil berkecamuk di Lebanon pada 1975-1990. Hizbullah menjadi bagian dari upaya Iran memperluas propaganda pengaruhnya usai Revolusi Iran 1979.
Hizbullah juga dibentuk Iran sebagai upaya melawan pasukan Israel yang telah menginvasi Lebanon pada 1982.
Sama-sama menganut aliran Syiah seperti Iran, Hizbullah terus menggencarkan perang gerilya hingga Israel angkat kaki dari Lebanon pada 2000.
(cap/rds)