Ukraina Sebut Cuma China yang Bisa Bikin Rusia Setop Invasi

CNN Indonesia
Rabu, 20 Mar 2024 18:45 WIB
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan China punya potensi besar untuk membantu mengakhiri invasi Rusia di negaranya.
Kemlu Ukraina Dymitro Kuleba sebut hanya China yang bisa damaikan negaranya dengan Rusia. (AFP/Timothy A. Clary)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan China punya potensi besar untuk membantu mengakhiri invasi Rusia di negaranya.

"Tidak pernah ada masalah serius dalam hubungan bilateral antara Ukraina dan China. Jadi kami percaya dengan China," kata Kuleba dalam press briefing, Selasa (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuleba kemudian melanjutkan bahwa Ukraina menantikan dialog dengan China di masa mendatang.

Pernyataan Kuleba ini menyusul upaya China yang kembali berusaha memediasi pembicaraan antara Rusia dan Ukraina guna mengakhiri perang yang sudah berlangsung sejak Februari 2022 lalu.

Rusia menginvasi Ukraina sejak Februari 2022 lantaran Kyiv berniat gabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Rusia ogah negara pecahannya itu menjadi anggota NATO karena mengancam keamanan Kremlin.

China sendiri selalu berusaha bersikap netral terhadap invasi Rusia di Ukraina. Beijing tidak pernah mengecam Rusia atas invasinya dan secara konsisten menyerukan agar krisis di Ukraina diselesaikan lewat dialog damai.

Awal bulan ini, utusan khusus Beijing untuk urusan Eurasia, Li Hui, mengunjungi Kyiv, Moskow, dan negara-negara Uni Eropa untuk melakukan pembicaraan putaran kedua terkait dialog damai. Li menyerukan penyelesaian politis kala bertemu dengan Kuleba.

Pada Februari, Kuleba juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di sela-sela Konferensi Keamanan Munich. Saat itu ia setuju untuk melanjutkan dialog dan mempertahankan hubungan dekat dengan Beijing.

Saat pertemuan badan penasihat legislatif dan politik China bulan lalu, Wang menyerukan konferensi perdamaian internasional untuk mengakhiri perang Ukraina.

"Jika dialog damai tidak bisa tercapai, kesalahpahaman dan salah perhitungan bakal menumpuk dan berlipat ganda, sehingga menciptakan krisis yang lebih besar," katanya kepada wartawan di Beijing, seperti dikutip South China Morning Post (SCMP).

China diperkirakan akan bergabung dalam konferensi perdamaian Ukraina yang diselenggarakan oleh Swiss. Menurut laporan media lokal Beijing, Swiss turut mengundang Rusia.

(blq/bac)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER