Pedemo Duduki Istana Bangladesh, PM Hasina Kabur ke India

CNN Indonesia
Senin, 05 Agu 2024 21:01 WIB
Para pedemo duduki istana PM Bangladesh. (K M ASAD / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Demonstran menduduki istana Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina saat pemimpin negara itu mundur dan kabur ke India.

Media Bangladesh, Channel 24, menunjukkan foto-foto warga menyerbu ke Istana Hasina. Mereka tampak ramai-ramai merayakan pendudukan ini.

Beberapa orang tampak mengibarkan bendera, dan yang lain menari di atas tank, demikian dikutip AFP.

Salah satu sumber yang dekat dengan pemimpin Bangladesh mengatakan Hasina ke luar negeri memakai helikopter dan mencari tempat yang lebih aman.

"Dia ingin merekam pidato, tapi dia tak mendapat kesempatan untuk melakukan," kata sumber itu, dikutip South China Morning Post (SCMP), Senin (5/8).

Sumber lain mengatakan helikopter itu akan mendarat di New Delhi, India.

"Helikopter yang membawa Sheikh Hasina akan mendarat di New Delhi, Ibu Kota India," demikian laporan media Bangladesh, Daily Sun, mengutip sumber.

Menurut media lokal India, Hasina ditemani saudara perempuan dia, Sheikh Rehana. Mereka dilaporkan sudah tiba di Agartala, negara bagian Tripula, India.

Demo terjadi di Dhaka dan sejumlah wilayah lain sejak Minggu. Aksi itu berujung rusuh karena bentrok antara kelompok penentang Hasina dan pendukungnya. Imbas kekerasan ini, puluhan orang juga tewas.

Bangladesh sebetulnya berada dalam gejolak sejak Juli lalu. Di demo besar-besaran sebelumnya, massa menuntut pemerintah membatalkan penetapan kuota 30 persen pegawai negeri sipil (PNS) bagi keluarga pejuang.

Sejumlah pihak menilai langkah tersebut untuk melanggengkan kekuasaan Hasina.

Keputusan kuota PNS lantas dibatalkan. Namun, demo kembali menggema untuk menuntut Hasina mundur.

Hasina memerintah Bangladesh sejak 2009 dan memenangkan pemilihan umum keempat berturut-turut di tahun ini.

Kelompok pemantau hak asasi manusia menuding pemerintahan Hasina menyalahgunakan lembaga-lembaga negara untuk mempertahankan kekuasaan, membasmi perbedaan pendapat, termasuk melalui pembunuhan di luar hukum terhadap oposisi.

(isa/bac)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK