Dugaan Mossad Rekrut Oknum IRGC Bunuh Haniyeh, Benarkah Iran Disusupi?

CNN Indonesia
Selasa, 13 Agu 2024 11:23 WIB
Pada Juni 2023, Kementerian Intelijen Iran mengirim pesan teks ke seluruh negeri berisi peringatan agar tak menjadi rekrutan Mossad.
Ilustrasi, Pasukan Garda Revolusi Iran (IRGC). (STRINGER / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kematian bos Hamas Ismail Haniyeh menyisakan banyak tanda tanya termasuk dugaan Iran disusupi agen intelijen Israel, Mossad.

Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran pada 31 Juli di wisma kenegaraan, sehari usai menghadiri pelantikan Presiden Masoud Pezeshkian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iran menuding Israel sebagai dalang pembunuhan bos Hamas ini. Hasil investigasi awal Teheran menyebut dia tewas karena proyektil yang diluncurkan dari luar tempat penginapan Haniyeh.

Namun, media yang berbasis di Amerika Serikat, New York Times, melaporkan Haniyeh tewas karena bom.

Bom tersebut, menurut laporan NYT, telah ditanam di dekat kediaman Haniyeh dua bulan sebelum insiden pembunuhan. Laporan ini memicu asumsi Iran kebobolan dan disusupi.

Benarkah demikian?

Surat kabar Yahudi yang berbasis di Inggris, Jewish Chronicle (JC), melaporkan Mossad merekrut dua warga Iran untuk meletakkan bom di tempat biasa Haniyeh menginap.

Kedua warga Iran itu diduga anggota unit keamanan Ansar Al Mahdi dari Korps Revolusi Garda Iran (IRGC). Unit ini bertanggung jawab menjaga state guest atau wisma kenegaraan dan tamunya.

JC, berdasarkan kamera keamanan, melaporkan alat peledak baru diletakkan di kamar Haniyeh saat hari pembunuhan, sekitar pukul 16.23 waktu setempat.

Mossad menanam bahan peledak dari batu bata pipih selebar 3 inci atau sekitar 7,6 cm dan panjang 6 inci atau sekitar 15 cm agar tak ketahuan.

"Orang Iran sendiri menyadari hal ini setelah pembunuhan itu," demikian laporan Jewish Chronicle (JC), Senin (5/8).

Laporan itu lalu berlanjut, "Para penjaga terlihat di kamera keamanan ketika hari-hari pembunuhan bergerak diam-diam di lorong menuju kamar Haniyeh, membuka pintu dengan kunci dan masuk ruangan."

Tiga menit kemudian, para penjaga tampak ditawari sejumlah uang enam digit dan relokasi langsung ke negara Eropa utara.

Mereka terekam saat meninggalkan ruangan dengan tenang, meninggalkan gedung, lalu masuk ke mobil hitam.

Penjaga tempat parkir mengidentifikasi mereka dan membuka gerbang tanpa penyelidikan apa pun. Satu jam kemudian, mereka dievakuasi dari Iran oleh Mossad.

Sekitar sembilan jam sebelum diaktifkan, Haniyeh masuk kamar. Kemudian sekitar pukul 01.37 terjadi ledakan.

Untuk meminimalkan korban sipil,, mereka menggunakan bom yang dikenal karena presisinya sehingga hanya menargetkan kamar Haniyeh. Hasilnya, hanya satu area tertentu di gedung tersebut yang rusak

Bersambung ke halaman berikutnya...

Rencana pembunuhan Haniyeh sejak Oktober

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER