7 Front yang Mengepung Israel di Timur Tengah

CNN Indonesia
Rabu, 09 Okt 2024 08:00 WIB
Ilustrasi. Hamas salah satu front perlawanan yang tengah berperang melawan kependudukan Israel. Foto: REUTERS/MOHAMMED SALEM
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan sejak hampir satu tahun lalu diserang Hamas, negaranya sekarang dikepung tujuh front.

"Sekarang, Israel mempertahankan diri di tujuh penjuru melawan musuh-musuh peradaban," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan video.

Ketujuh front tersebut kini disebut terlibat perang di Israel, sehingga menambah eskalasi di Timur Tengah.

Lantas, front mana saja yang diklaim Netanyahu sedang mengepung Israel saat ini?

Hamas

Hamas merupakan salah satu front yang saat ini mengepung Israel. Setahun lalu pada 7 Oktober 2023, Hamas menyerang festival musik Supernova di Israel.

Serangan tersebut kemudian dibalas dengan invasi Israel ke Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 42 ribu warga sipil Palestina.

Sebanyak 41.870 orang dinyatakan tewas selama satu tahun Hamas-Israel bersitegang. Dari jumlah tersebut sebagian besar korban merupakan warga sipil dari kelompok rentan, seperti perempuan, lansia, dan anak-anak.

Hizbullah

Kelompok milisi Hizbullah di Lebanon juga ikut menyerang Israel, sebagai bentuk solidaritas terhadap Hamas di Jalur Gaza. 

Ketegangan Israel dan milisi itu semakin meningkat usai pasukan Zionis menyadap dan meledakkan pager serta walkie-talkie mereka, hingga menimbulkan puluhan korban jiwa.

Puncaknya, Israel menembakkan setidaknya 300 serangan udara ke markas Hizbullah yang ada Lebanon hingga menewaskan 100 orang per Senin (23/9).

Hizbullah pun tidak tinggal diam. Mereka langsung melakukan serangan balasan pada Selasa (1/10).

Dalam pernyataan di Telegram, Hizbullah menyatakan telah meluncurkan rentetan roket Fadi-4 ke markas Glilot, markas besar Unit 8200, badan intelijen Israel di bawah Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Houthi

Houthi kini juga ikut menggempur Israel di tengah ketegangan negara tersebut dengan Hamas dan Hizbullah. Nama kelompok milisi asal Yaman itu mulai masuk ke dalam eskalasi konflik di Timur Tengah pada September lalu.

Saat itu, mereka mengeklaim telah melancarkan serangan rudal balistik ke selatan Tel Aviv dan meluncurkan serangan drone ke Kota Pesisir Ashkelon di Israel pada Jumat (27/9).

Juru bicara Houthi, Yahya Serea, mengatakan bahwa mereka akan terus melancarkan serangan ke Israel hingga Negeri Zionis tersebut menghentikan agresi militernya di Gaza dan Lebanon.

"Kami akan melakukan lebih banyak operasi militer terhadap musuh Israel dalam kemenangan atas darah saudara-saudara kami di Palestina dan Lebanon," kata Sarea dalam pidato yang disiarkan di televisi, seperti dikutip Al Arabiya.

Lanjut ke halaman berikutnya...

Korps Garda Revolusi Iran sampai Milisi Suriah 'Keroyok' Israel


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :