LIVE REPORT: Trump vs Harris di Pilpres AS 2024

Kamala Harris Tak Akan Pidato Malam Ini

Salah satu ketua tim kampanye Harris-Walz mengungkap bahwa Kamala Harris tidak akan menyampaikan pidato kepada para pendukungnya pada Rabu (6/11) malam waktu setempat. Itu dikarenakan hasil perhitungan masih terus dilakukan.

"Kami masih harus menghitung suara. Masih ada negara bagian yang belum diumumkan," kata Cedric Richmond dikutip dari CNN.

Trump Menang di Georgia dan North Carolina

Calon presiden dari Partai Republik Donald Trump diprediksi menang di negara bagian Georgia dan North Carolina dalam pemilihan presiden atau Pilpres AS 2024.

Prediksi New York Times: Trump Menang Telak di Electoral College

New York Times memuat prediksi soal peluang menang Donald Trump vs Kamala Harris melalui electoral college. Media itu mencatat kemungkinan Trump menang telak dengan perolehan suara 301 elektor dan Harris hanya meraih 237 suara.

Mayoritas negara bagian juga menunjukkan tren Trump unggul dalam pemungutan suara populer.

Gwinnett County, Georgia Akan Laporkan Hasil Penghitungan Suara

Gwinnett County, Georgia, akan melaporkan sekitar 320 ribu penghitungan suara yang masuk terdiri dari suara via email dan via TPS. 

Negara bagian Georgia merupakan salah satu pertempuran yang amat penting bagi Trump dan Harris

Donald Trump Unggul Selisih 4,6 Juta dari Kamala Harris

Donald Trump sejauh ini unggul dengan selisih 4,6 juta lebih dari Kamala Harris dalam hitung cepat yang tercatat di CNN. Trump meraih 39,9 juta suara, sedangkan Harris meraih 35,2 juta suara.

Kamala Harris Menang di New York

Kamala Harris tercatat meraih kemenangan di negara bagian New York, berdasarkan proyeksi dari CNN.

Pemungutan Suara di Pennsylvania Diperpanjang

Pemungutan suara di Negara Bagian Pennsylvania diperpanjang menyusul ancaman bom.

Pennsylvania termasuk medan tempur perebutan suara pilpres AS yang paling sengit.

Pemungutan Suara di 15 Negara Bagian Ditutup

Pemungutan suara ditutup di 15 negara bagian pada pukul 21.00 waktu AS wilayah timur atau 09.00 WIB.

Di antara 15 negara bagian, terdapat 'medan tempur' sengit yaitu Arizona, Michigan dan Wisconsin.

Pemungutan suara Pilpres AS. (REUTERS/Scott Morgan)

Berikut daftar negara bagian tersebut:

Arizona: 11 suara elektoral
Colorado: 10
Iowa: 6
Kansas: 6
Louisiana: 8
Michigan: 15
Minnesota: 10
Nebraska: 5
New Mexico: 5
New York: 28
North Dakota: 3
South Dakota: 3
Texas: 40
Wisconsin: 10
Wyoming: 3

Trump Unggul 53,4 Persen dari Kamala Harris

Sebanyak 32,7 juta suara sudah mulai dihitung di belasan negara bagian di Amerika Serikat bagian timur berdasarkan hasil hitung cepat. Trump masih unggul sebanyak 53,5 persen atau 17,3 juta suara. Sementara Harris mendapat 45,3 persen atau 15,4 juta suara.

Proyeksi CNN: Trump Unggul di Missouri dan Oklahoma

Berdasarkan proyeksi CNN Trump kemungkinan unggul di Missouri dan Oklahoma. Terdapat 10 suara eletoral di Missouri dan 7 suara elektoral di Oklahoma.

Donald Trump untuk sementara ungguli Kamala Harris. (REUTERS/Brian Snyder)

TPS di Negara Bagian West Virginia, Ohio, dan North Carolina Ditutup

Sejumlah wilayah tempat pemungutan suara di negara bagian West Virginia, Ohio, dan North Carolina ditutup. Di Ohio terdapat 17 suara elektoral, North Carolina 16 suara elektoral dan Virginia 6 suara elektoral.

Trump Diprediksi Menang di Kentucky dan Indiana

CNN membuat proyeksi perhitungan suara bahwa Donald Trump kemungkinan menang pemungutan suara nasional di negara bagian Kentucky dan Indiana.

Di Kentucky terdapat sekitar tujuh suara elektoral, sementara di Indiana tercatat ada 11 suara elektoral dari 270 suara.

Pemungutan Suara Ditutup di Sejumlah Negara Bagian

Pemungutan suara ditutup di sejumlah negara bagian di Amerika Serikat sore waktu setempat atau pagi ini WIB. 

Beberapa negara bagian tersebut yang sudah menutup pemungutan antara lain 16 wilayah di Georgia, Indiana (11 wilayah), Kentucky (8), South Carolina (9), Vermont (3), dan Virginia (13).

Sementara di Georgia ada 10 wilayah pencoblosan yang diperpanjang karena sebelumnya sempat mengalami gangguan termasuk ancaman serangan.

Bilik suara pencoblosan Pilpres AS. (REUTERS/Scott Morgan)

Hakim Kentucky Tolak Permintaan Perpanjangan Masa Pencoblosan

Pengadilan Negara Bagian Kentucky menolak permohonan perpanjangan masa pencoblosan setelah sebelumnya pemungutan suara sempat mengalami penundaan akibat persoalan teknis.

Masa pencoblosan pun ditutup pada sore waktu setempat atau pagi ini WIB.

Pilpres AS 2024 Jadi Pemilu Termahal Sepanjang Sejarah

Pilpres AS 2024, yang berlangsung pada hari Selasa (5/11) ditetapkan menjadi pemilu termahal sepanjang sejarah, dengan total sumbangan mencapai US$15,9 miliar atau sekitar Rp236.033.503.500.000 (Rp236,03 triliun)

Pengeluaran tersebut, yang mencakup kontes kongres, akan melampaui US$15,1 miliar yang dihabiskan pada 2020 dan lebih dari dua kali lipat US$6,5 miliar pada tahun 2016, menurut lembaga nirlaba OpenSecrets.

Dalam pemilihan presiden yang sangat ketat, Wakil Presiden Kamala Harris muncul sebagai pemimpin pengumpulan dana.

Kampanyenya secara langsung mengumpulkan lebih dari US$1 miliar, dengan 40 persen berasal dari donatur kecil, ditambah US$586 juta dari komite aksi politik pendukung.

Kampanye Donald Trump mengumpulkan US$382 juta secara langsung, dengan 28 persen berasal dari donatur kecil, sementara komite afiliasi menyumbang US$694 juta.

Donald Trum Dicap Sesat Bandingkan Pilpres AS dengan Prancis

Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dianggap mengulang pembicaraan yang menyesatkan tentang kecepatan penghitungan suara Pilpres AS dengan Prancis.

Dalam laporan Al Jazeera, Selasa (5/11), Politifact menyatakan membandingkan Pemilu di AS dan Prancis adalah hal yang menyesatkan karena pemilu 2022 di Prancis merupakan kontes tunggal.

Sedangkan surat suara di AS lebih panjang beberapa halaman dan mencakup kontes federal, negara bagian, dan lokal.

Penghitungan surat suara biasanya dilanjutkan setelah malam pemilihan. Petugas pemilu mengikuti undang-undang yang mencakup jadwal penghitungan suara.

Anggota Partai Republik di Texas Pilih Kamala Harris

Chuck Sutherland, seorang dokter gigi dan anggota Partai Republik Texas mengaku memilih calon presiden Demokrat Kamala Harris pada Pilpres AS 2024.

"Saya tidak bisa melupakan 6 Januari. Ketika itu terjadi, itu terus tertanam dalam pikiran saya, dan saya tidak bisa memilih sebaliknya,"  kata Sutherland dikutip dari CNN, Selasa (5/11).

Sutherland mengatakan kepada Rosa Flores dari CNN bahwa meskipun dia tidak selalu setuju dengan kebijakan pemerintahan Biden-Harris, dalam empat tahun terakhir kekayaan bersihnya telah meningkat dan investasinya telah "berhasil dengan sangat baik."

Donald Trump Memilih di Florida, Sangat Yakin Menang

Donald Trump telah memberikan suaranya di Florida.

Mantan presiden tersebut tiba di tempat pemungutan suaranya di Palm Beach bersama istrinya, Melania Trump. Setelah memberikan suara, Trump memberikan keterangan pers.

Trump mengatakan bahwa ia "sangat yakin" akan memenangkan pemilihan Pilpres 2024.

"Saya merasa sangat yakin," kata Trump. "Saya dengar kami melakukannya dengan sangat baik di mana-mana."

Foto: Getty Images via AFP/WIN MCNAMEE

Warga AS Antre di Sejumlah Lokasi Pemungutan Suara

Sejumlah warga Amerika Serikat (AS) mengantre untuk memberikan suara mereka di luar tempat pemungutan suara yang bertempat di Loyal Order of the Moose Lodge, di Wilmington, North Carolina, yang dibuka tepat pukul 06.30 pagi waktu setempat.

Dilansir dari CNN, Selasa (5/11), ada 30 hingga 40 orang yang mengantre dan jumlah orang terus bertambah.

Di tempat lain, di kantor Pendaftaran Pemilih & Pemilihan Gwinnett County di Lawrenceville, Georgia, antrean orang untuk menyerahkan surat suara tidak hadir secara langsung pada Selasa pagi.

Di area ini juga pengawas TPS memeriksa kartu identitas mereka.

Survei: 63% Warga AS Ingin Sistem Electoral College Pilpres Dihapus

Meski warga memilih langsung capres ke TPS, hasil pilpres AS ditentukan oleh sistem electoral college. (Photo by Joseph Prezioso / AFP)

Survei dari Pew Research Center menyebut 63 persen warga Amerika Serikat ingin sistem Electoral College dalam pemilihan umum dihapus.

Sistem pemilu di AS menganut popular vote (suara rakyat) dan electoral vote (suara yang mewakili negara bagian).

"[Sebanyak] 63 persen warga Amerika Serikat lebih suka menyaksikan pemenang pemilihan presiden adalah orang yang memperoleh suara terbanyak secara nasional," demikian rilis Lembaga itu.

Lalu, sekitar 35 persen responden mendukung untuk tetap mempertahankan sistem Electoral College.

Apa Itu sistem Electoral College dalam pilpres AS? Baca di sini.

Trump Paling Populer di Bursa Taruhan Pilpres AS 2024

Sebagian besar pejudi mempertaruhkan uang atas kemenangan capres AS dari Partai Republik Donald Trump. (Photo by Nick Oxford / AFP)

Calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, semakin populer di bursa taruhan online menjelang Pilpres AS 2024.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com pada Selasa (5/11) sore, dalam salah satu pasar judi terkenal di AS, Polymarket, sebanyak 63,1 persen orang bertaruh Trump yang akan memenangkan pilpres AS 2024.

Sementara itu, di pasar yang sama, sebanyak 37 persen pejudi mempertaruhkan capres dari Demokrat, Kamala Harris, yang akan menang Pilpres AS.

Baca selengkapnya di sini.