Amsterdam Larang Demo 3 Hari usai Rusuh Fan Bola Israel-Pro Palestina
Pemerintah kota Amsterdam melarang demonstrasi selama tiga hari sejak Jumat (8/11), setelah kerusuhan antara suporter sepak bola Israel dengan suporter klub bola lokal di Amsterdam, Belanda.
Suporter sepak bola Israel diserang suporter sepak bola Belanda, usai laga salah satu klub Israel Maccabi Tel-Aviv kontra dengan salah satu klub Belanda Ajax Amsterdam di Stadion Johan-Cruijff.
Wali Kota Amsterdam, Femke Halsema, mengeklaim suporter Maccabi Tel Aviv "diserang, dilecehkan, dan dilempari kembang api".
Kerusuhan bermula saat suporter sepak bola Belanda dilaporkan langsung menyerang suporter sepak bola Israel setelah laga selesai.
Para suporter Belanda disebut meneriakkan "Bebaskan Palestina" ke suporter Israel. Bahkan dalam video yang beredar di media sosial, salah satu suporter sepak bola Belanda menginjak-injak suporter Israel hingga tidak berdaya.
Sementara itu di video lainnya yang terverifikasi Reuters menunjukkan para fans Maccabi menyalakan suar sambil meneriakkan "ole, ole, biarkan IDF (tentara Israel) menang, kami akan meniduri orang-orang Arab."
Juru bicara kepolisian Belanda mengatakan sudah menangkap 61 orang yang diduga menjadi pemicu kerusuhan antarsuporter tersebut. Sementara itu sebanyak lima orang dirawat di rumah sakit.
Usai kerusuhan pecah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu langsung mengirimkan dua pesawat untuk mengevakuasi suporter Israel dari Amsterdam. Presiden Amerika Serikat Joe Biden bahkan ikut buka suara, dengan menyebut kerusuhan itu sebagai "serangan keji".
Hingga kini lebih dari satu tahun agresi Israel ke Palestina, kebrutalan Zionis atas warga di Gaza tak kunjung berhenti hingga menewaskan lebih dari 42 ribu orang.
Pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, mengatakan bahwa pembunuhan massal yang dilakukan Israel di Gaza adalah akibat dari kurangnya intervensi masyarakat internasional untuk menghentikan perang.
(dna/dna)