Patuh Perintah ICC, Kanada Bakal Tangkap Netanyahu Jika ke Ottawa

CNN Indonesia
Jumat, 22 Nov 2024 13:25 WIB
PM Kanada Justin Trudeau menegaskan akan patuh perintah ICC untuk tangkap Netanyahu jika dia injakkan kaki di Ottawa.
PM Kanada Justin Trudeau. Foto: (AFP/PATRICK T. FALLON)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Kanada menegaskan akan menangkap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan eks Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant, jika keduanya menginjakkan kaki di negara tersebut.

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, mengatakan negaranya mematuhi Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) yang telah merilis surat perintah penangkapan terhadap kedua petinggi Israel tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama-tama, seperti yang selalu dinyatakan Kanada, sangat penting bagi setiap orang untuk mematuhi hukum internasional. Ini adalah sesuatu yang telah kami serukan sejak awal konflik," kata Trudeau kepada wartawan di Toronto, seperti dikutip Anadolu Agency, Kamis (21/11).

Trudeau mengatakan Kanada adalah salah satu pendiri Mahkamah Pidana Internasional. Oleh sebab itu, semua perintah dan putusan ICC akan dipatuhi oleh Ottawa.

"Kami membela hukum internasional dan kami akan mematuhi semua peraturan dan putusan pengadilan internasional," ucap Trudeau.

ICC pada Kamis (21/11) merilis surat perintah penangkapan terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu dan eks Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant atas dugaan kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang di Palestina.

ICC menyatakan pihaknya menemukan alasan kuat bahwa Netanyahu dan Gallant memikul tanggung jawab pidana atas kejahatan perang di Jalur Gaza, Palestina.

"[Pengadilan] mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tn. Benjamin Netanyahu dan Tn. Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika penuntutan mengajukan permohonan surat perintah penangkapan," demikian pernyataan ICC.

ICC menyebut para petinggi tersebut melakukan kejahatan perang yakni dengan menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan serta melakukan pembunuhan, penganiayaan, dan berbagai tindakan tak manusiawi lainnya kepada rakyat Palestina.

Trudeau dalam kesempatan itu juga menegaskan bahwa gencatan senjata sangat diperlukan saat ini.

Agresi Israel di Gaza hingga kini telah menewaskan nyaris 44 ribu orang, dengan mayoritas korban anak-anak dan perempuan.

Agresi yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 itu pun telah memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza, di mana rakyat Palestina kesulitan mendapatkan makanan, air bersih, serta obat-obatan.

"Kita perlu melihat bantuan kemanusiaan mencapai orang-orang yang kelaparan dan mengidap penyakit," kata Trudeau.

Komunitas internasional berulang kali telah mewanti-wanti bahwa rakyat Palestina di Gaza saat ini berada di ambang bencana.

Trudeau pun mendesak agar kedua pihak yang berkonflik "kembali ke jalur menuju solusi dua negara, dengan Israel yang damai hidup bersama negara Palestina yang damai."

(blq/dna)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER