Apakah Warga Saudi Bisa Pergi Haji Tanpa Antre? Ini Faktanya!

CNN Indonesia
Kamis, 05 Jun 2025 18:11 WIB
Suasana Masjidil Haram jelang puncak haji 2025. (CNNIndonesia/Dewi Safitri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bulan Juni 2025, menjadi waktu yang sibuk bagi Arab Saudi karena musim haji.

Jutaan orang dari berbagai negara berdatangan untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.

Bagi warga di sejumlah negara terutama dengan penduduk mayoritas muslim, berhaji perlu waktu lama mengingat kuota per negara terbatas.

Bagaimana dengan warga yang tinggal di Saudi? Apakah mereka bisa begitu saja menunaikan haji tanpa antre?

Saudi tak membeda-bedakan aturan haji untuk warga yang tinggal di negaranya maupun dari negara lain. Pemerintah mewajibkan setiap calon jemaah haji memiliki izin resmi memasuki Makkah melalui aplikasi Nusuk selama proses haji berlangsung.

Warga Saudi juga tak bisa berhaji setiap tahun. Mereka harus menunggu lima tahun untuk bisa mengajukan permohonan haji kembali bagi yang sudah pernah melaksanakan haji.

Langkah ini diambil untuk memastikan lebih banyak jemaah yang menunaikan haji pertama kali, terutama kelompok lanjut usia yang belum pernah sama sekali mendapat kesempatan.

Menurut laporan situs haji information, biaya yang dikeluarkan penduduk Saudi untuk berhaji sekitar 3.000 riyal atau sekitar Rp13 juta hingga 11.000 riyal atau sekitar Rp47 juta, tergantung paket yang diambil.

Paket-paket itu mencakup transportasi, layanan medis, guide, akomodasi di tenda, hotel atau apartemen, makanan, serta fasilitas lain.

"[Biaya 3.000 riyal] adalah paket termurah, tetapi ada yang lebih mahal yang mencakup manfaat akomodasi dan fasilitas lainnya," demikian laporan situs tersebut.

Selain itu, ada empat kategori yang ditawarkan. Kategori pertama berkisar 7.546 riyal hingga 8.146 riyal, kategori kedua dibanderol 7.295 hingga 7.895 riyal, kategori ketiga sekitar 5.893 hingga 6.493 riyal, dan kategori keempat 11 ribu riyal.

Bagi jemaah yang mengambil biaya paling mahal, mereka akan ditampung di gedung-gedung di Mina.

Di musim haji, harga akomodasi di Makkah dan Madinah melambung dari biasanya atau periode normal.

Di Saudi, warga yang sudah berhaji juga tak memiliki penambahan gelar haji di depan namanya seperti yang terjadi di Indonesia.

(isa/bac)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK