Setelah meninggal pada 16 Oktober 1981, mulai muncul kontroversi terkait kepemilikan benda-benda kuno yang disebut diambil dari tanah Palestina.
"Setelah kematian Dayan, kontroversi muncul atas koleksi barang antik pribadinya yang sangat banyak, yang sebagian dikumpulkannya melalui penggalian yang tidak sah dan tidak ilmiah. Koleksi tersebut akhirnya dijual oleh istri keduanya ke Museum Israel," begitu Britannica memberi penjelasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situs Middleeasteye (MEE), membeberkan bagaimana Dayan mengambil peninggalan kuno dari wilayah Palestina itu.
Sebelum menjadi menteri, Dayan menjabat sebagai panglima tertinggi angkatan darat Israel. Namanya masih terukir di bagian dalam topeng Neolitikum, yang kabarnya ditemukan oleh seorang petani di pinggiran desa Palestina al-Hadeb, tempat ditemukannya sisa-sisa Neolitikum.
Dayan menulis bahwa ia membeli topeng tersebut dari seorang pedagang barang antik di dekat Hebron, dan bahwa buruh yang menggali topeng tersebut hanya meminta izin untuk mengendarai traktor sebagai kompensasi.
Menurut arkeolog Israel Raz Kletter, sang jenderal sering menggunakan posisi dan wewenangnya untuk mengumpulkan artefak secara ilegal.
Ia mengatakan bahwa beberapa warga Palestina begitu terintimidasi oleh jenderal yang berkuasa itu sehingga jika mereka memiliki artefak untuk dijual, mereka hanya akan mengenakan biaya sebagian kecil dari harga pasar.
"Dayan menggunakan sumber daya militer, bahkan helikopter, untuk mengambil alih temuan arkeologi," kata Kletter kepada MEE yang dipublikasikan empat tahun silam.
Pemimpin militer tersebut tidak memiliki lisensi dan pelatihan formal sebagai arkeolog, tetapi ia sering menggali untuk koleksi pribadinya di wilayah pendudukan, dari Sinai dan Dataran Tinggi Golan hingga Tepi Barat dan Gaza.
(imf/bac)