Siapa Suku Arab Badui yang Perangi Orang Druze Cs Israel di Suriah?
Suku Arab Badui (Bedouin) menjadi sorotan usai berperang dengan komunitas Druze di Sweida, Suriah selatan dalam beberapa hari terakhir.
Konflik yang terus memanas membuat pemerintah sementara mengerahkan pasukan keamanan dan militer di Sweida. Di tengah gejolak ini, Israel memperkeruh situasi dengan menyerang sejumlah wilayah di Suriah.
Israel berdalih serangan tersebut untuk melindungi komunitas Druze di Suriah. Belakangan, konflik kian tak terkendali. Pemerintah sementara bahkan kembali menerjunkan pasukan keamanan.
Menurut laporan lembaga pemantau hak asasi manusia, lebih dari 510 orang di Sweida tewas karena perang dan serangan Israel. Mereka berasal dari berbagai kelompok termasuk pasukan pemerintah.
Siapa sebetulnya Badui Arab di Suriah yang berperang dengan Druze?
Badui atau Al-Badou, secara linguistik berkaitan dengan Badiya, atau gurun. Secara historis merujuk ke komunitas Arab yang terorganisir secara kesukuan dan penggembala ternak, keturunan suku-suku kuno di Jazirah Arab.
Sebagian besar suku Arab Badui adalah penggembala hewan yang bermigrasi ke gurun saat musim dingin dan kembali ke lahan pertanian saat musim panas, demikian dikutip Britannica.
Suku-suku Arab Badui secara tradisional diklasifikasikan berdasarkan hewan yang menjadi mata pencaharian mereka. Pengembara untuk menempati wilayah luas dan terorganisir di gurun Sahara, Suriah, dan Arab.
Sementara itu, penggembala domba dan kambing punya wilayah yang lebih sempit di Yordania, Suriah dan Iran.
Setiap kelompok Arab Badui berupaya mengelola wilayah daratan yang mengandung sumber daya untuk memenuhi kebutuhan komunal.
Mereka berupaya membangun zona dengan batasan atau kepemilikan yang bisa dipahami. Namun, seiring berjalannya waktu 'kepemilikan' itu tak diakui sebagian besar pemerintah di Timur Tengah.
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>