Partai Sayap Kanan Jepang Menang Pemilu 2025

CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 18:16 WIB
Partai sayap kanan populis Jepang, Sanseito, secara mengejutkan menang dalam pemilu majelis tinggi Jepang akhir pekan lalu.
Partai sayap kanan Jepang menang pemilu. (AFP/TOMOHIRO OHSUMI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Partai sayap kanan populis Jepang, Sanseito, secara mengejutkan menang dalam pemilu majelis tinggi Jepang 2025 akhir pekan lalu.

Partai yang semula hanya memiliki satu kursi ini kini berhasil meraih 14 kursi di majelis yang beranggotakan 248 orang, menurut laporan NHK.

Kemenangan ini menandai kebangkitan kekuatan politik baru di Jepang dan sekaligus memberi tekanan besar kepada Perdana Menteri Shigeru Ishiba, yang kini kehilangan mayoritas di kedua kamar parlemen setelah sebelumnya juga kalah di majelis rendah pada Oktober lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanseito, yang berarti "Partai Suara Rakyat", didirikan pada tahun 2020 oleh Sohei Kamiya, seorang mantan manajer supermarket dan guru bahasa Inggris.

Uniknya, partai ini lahir dari platform digital, dimulai dari kanal YouTube yang hingga kini telah memiliki lebih dari 460 ribu pelanggan.

Kampanye "Japan First"

Sanseito mulai dikenal publik selama pandemi Covid-19, dimana mereka menyebarkan berbagai teori konspirasi seputar vaksinasi dan elit global.

Namun, menjelang pemilu majelis tinggi, partai ini menarik perhatian lebih luas lewat kampanye "Japanese First" atau "Orang Jepang Dulu" yang mengangkat isu imigrasi, kebanjiran turis, dan kondisi ekonomi dalam negeri.

Kamiya dalam pidatonya menyebut kehidupan rakyat Jepang semakin sulit karena upah mandek, inflasi tinggi, dan biaya hidup yang meningkat.

Ia juga menyoroti pertumbuhan jumlah penduduk asing di Jepang yang melonjak dari 2,23 juta menjadi 3,77 juta dalam satu dekade terakhir, meski masih sekitar 3 persen dari total populasi Jepang yang melebihi 120 juta jiwa.

"Semakin banyak orang asing datang ke Jepang," ujar Kamiya.

Ia mengklaim bahwa ketergantungan pada tenaga kerja asing murah akan menekan upah warga Jepang dan meningkatkan risiko kriminalitas, meskipun ia menyatakan tidak keberatan dengan wisatawan asing selama mereka tertib.

Bersambung ke halaman berikutnya...

Dorong Kebijakan Batasi Penduduk Asing

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER