Meski demikian, ada jalan keluar lain yang bisa ditempuh.
Sejumlah tentara bayaran asing diketahui melarikan diri dari posisi militer Rusia. Pada Mei lalu, sekelompok tentara asal Nepal dilaporkan kabur dari wilayah pendudukan Luhansk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pada Juni, media Prancis France 24 mengungkap bahwa sebanyak 22 warga Sri Lanka melarikan diri dari pasukan Rusia.
Pelarian ini sebagian dibantu oleh organisasi hak asasi manusia Rusia "Idite Lesom" (artinya: Pergilah Lewat Hutan).
Kelompok ini secara aktif membantu tentara Rusia dan Ukraina yang secara paksa direkrut di wilayah pendudukan, termasuk juga warga asing dari negara-negara Global Selatan.
Perwakilan organisasi tersebut, Ivan Chuvilyayev, mengatakan bahwa cara Rusia merekrut tentara asing tidak berbeda dengan cara mereka memperlakukan warganya sendiri, yakni dengan mengeksploitasi ketidaktahuan hukum dan kondisi ekonomi mereka.
"Mereka memanfaatkan fakta bahwa para perekrutan ini tidak memahami hukum dan sedang dalam situasi keuangan yang sulit," ujar Ivan.
Jika Satria benar-benar ingin pulang, maka kemungkinan satu-satunya jalan adalah melalui pelarian diam-diam dengan bantuan kelompok semacam ini, sebuah jalan yang penuh risiko, namun telah ditempuh oleh sejumlah tentara bayaran asing lainnya.
(zdm/bac)