Jenis Roket Kamboja yang Bombardir Thailand

CNN Indonesia
Jumat, 25 Jul 2025 07:24 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Perang meletus di perbatasan Thailand dan Kamboja pada Kamis (24/07).

Konflik ini memperlihatkan kontras antara kekuatan militer di atas kertas dan dinamika lapangan yang jauh lebih kompleks.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski secara kemampuan militer Thailand unggul, Kamboja menunjukkan keberanian untuk melawan dengan strategi mengejutkan, terutama melalui artileri roketnya.

Salah satu titik fokus dalam eskalasi konflik terbaru di sekitar Candi Ta Muen Thom adalah penggunaan sistem roket peluncur ganda atau multiple launch rocket system (MLRS) oleh Kamboja.

Meski tak setangguh jet tempur Thailand, jenis senjata ini terbukti menjadi alat utama militer Kamboja dalam menghadapi dominasi udara dan teknologi dari pihak lawan.

Roket BM-21 dan RM-70 andalan Kamboja

Data yang dirilis oleh media Nation Thailand menyebutkan bahwa Kamboja memiliki total 463 unit MLRS, termasuk sistem BM-21 Grad buatan Uni Soviet dan RM-70 asal Ceko.

Kedua sistem ini mampu menembakkan roket kaliber 122mm secara berulang kali dalam waktu singkat, menjadikannya efektif untuk menciptakan tekanan psikologis serta merusak formasi lawan dalam radius luas.

BM-21 Grad dan RM-70 dikenal bukan sebagai senjata presisi, melainkan untuk serangan area saturation, yakni membombardir area tertentu dengan volume tembakan tinggi.

Roket-roket ini dapat menjangkau hingga 20 kilometer, cukup untuk menyerang pos-pos militer Thailand yang berada di garis depan.

Strategi Kamboja ini tampaknya mengandalkan kuantitas untuk menyaingi kualitas, berbeda dari Thailand yang mengembangkan teknologi dan ketepatan dalam doktrin artileri mereka.

Thailand tercatat hanya memiliki 26 unit MLRS, namun didukung oleh 50 artileri swa-gerak dan 589 artileri derek yang lebih modern dan presisi.

Superioritas roket di tengah keterbatasan

Meski kalah dalam hampir semua indikator pertahanan seperti kekuatan udara, jangkauan laut, dan teknologi Kamboja tetap mampu memberikan perlawanan berarti lewat sistem roket ini.

Serangan-serangan pada Kamis pagi terjadi di sebanyak enam lokasi secara bersamaan.

Militer Thailand menyebut salah satu jet F-16 mereka bahkan menjatuhkan dua bom yang menghancurkan satu basis komando Kamboja di garis depan.

Namun demikian, Kamboja menunjukkan bahwa kekuatan bukan hanya soal jumlah jet tempur atau peralatan canggih.

Ketika digunakan dalam jumlah besar dan pada waktu yang tepat, roket-roket seperti BM-21 dan RM-70 tetap bisa menjadi alat pertahanan sekaligus serangan yang menimbulkan dampak besar.

(zdm/bac)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER