Perdana Menteri Kamboja Hun Manet meminta warganya yang tinggal, bekerja, maupun sekolah di Thailand kembali ke Kamboja apabila merasa tidak aman.
"Untuk warga Kamboja yang tinggal, bekerja, maupun belajar di Thailand dan mungkin menghadapi tekanan karena diskriminasi serta ingin pulang ke Kamboja, pulanglah," kata Hun manet dalam keterangan di Facebook, Kamis (24/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hun Manet menyampaikan hal itu di saat militer Kamboja tengah bersitegang dengan militer Thailand di perbatasan. Militer kedua negara saling serang hingga menyebabkan 12 orang tewas di Thailand. Belum ada laporan mengenai korban jiwa maupun luka dari Kamboja.
Dalam unggahan yang sama, Hun Manet juga berpesan kepada warga Kamboja untuk tidak mengusik warga Thailand maupun entitas Thailand yang berada di Kamboja.
"Saya mengimbau kepada seluruh warga Kamboja untuk menjaga moralitas dan martabat nasional, serta menghindari diskriminasi atau tindakan apa pun yang bisa berdampak pada Kedutaan Besar Thailand di Kamboja, perusahaan Thailand, dan warga Thailand di Kamboja," tulisnya.
Thailand dan Kamboja saling serang pada Kamis (24/7) usai pasukan militer kedua negara bentrok lagi di perbatasan.
Thailand mengeklaim menembakkan jet tempur F-16 ke situs-situs militer Kamboja setelah Kamboja melepaskan tembakan ke sejumlah wilayah Thailand.
Kementerian Luar Negeri Thailand telah mendesak Kamboja untuk segera menghentikan serangan tersebut. Perdana Menteri sementara Thailand Phumtham Wechayachai juga menegaskan pertempuran harus dihentikan jika mau negosiasi.
Sementara itu, Kamboja mengeklaim pihaknya menyerang Thailand karena Bangkok memprovokasi lebih dulu wilayah perbatasan, terutama wilayah kuil Ta Muen Thom.